Seringkali orang merasa terjebak oleh keadaan. Merasa terbatas pilihan nya. tidak ada yang bisa dilakukan. Namun waktu terus berlalu, sampai keadaan mengubah banyak hal.
Perubahan itu pasti datang, kita dapat memilih untuk menjadikannya milik kita, atau duduk diam dan menunggu sesuatu yang tidak diketahui.
Jadi harus ambil kendali atas hidup kita sendiri. Masa depan tidak diketahui, terlepas dari pilihan yang kita buat. Tapi kita bisa memperkirakannya dengan mengambil tindakan yang memungkinkan masa depan yang kita harapkan menjadi kenyataan.
Tidak peduli bagaimanapun keadaan kita, kita selalu memiliki pilihan. Mungkin tidak ideal, yang mungkin mengandung beberapa risiko, tetapi kita tetap selalu punya pilihan. Bahkan memutuskan untuk tidak melakukan apa pun adalah pilihan.
Apakah kita lebih suka membuat pilihan dan menanggung akibatnya, atau menjadi korban karena kita ragu-ragu mengambil pilihan untuk ambil tindakan.
Kalau kita merasa ragu-ragu, kita renungkan apa sih sebenarnya yang mencegah kita membuat keputusan yang akan mengubah hidup kita menjadi lebih baik?
Mungkin saja akan hadir di kepala kita bermacam alasan untuk membenarkan mengapa kita tidak dapat membuat keputusan untuk perubahan. Itu semua sebenarnya merupakan cara pikiran kita untuk melindungi kita dari ketakutan yang pada masa depan yang tidak diketahui.
Bagaimana jika itu pilihan yang 'salah'?
Bagaimana jika menyesalinya?
Padahal setiap hari kita selalu membuat keputusan, besar maupun kecil, berdasarkan informasi terbaik yang kita miliki.
Ada orang memutuskan mengendarai mobil dengan kecepatan 100km/jam
Ada orang memutuskan mengendarai mobil dengan kecepatan 60km/jam
Ada orang memutuskan mengendarai mobil dengan kecepatan 50km/jam
Itu boleh-boleh saja
Tapi kalau mengendarai mobil ragu-ragu dengan kecepatan 100 km/jam atau 60 km/jam di jalan tol misalnya, itu berbahaya … karena itu dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Jadi kalau ragu-ragu itu tak bakal jadi sesuatu, bahkan bisa berujung pada kecelakaan atau nasib yang tidak menentu.
Hal yang paling penting adalah, keputusan yang kita buat hari ini bukanlah segalanya dan akhir dari segalanya, tetapi kita harus siap menghadapi akibatnya. Apa keputusan berikutnya, dan kemudian keputusan berikutnya.
Kalau kita bisa pinjam mesin waktu doraemon, untuk melihat kita saat berusia delapan puluhan atau bahkan saat kita dikuburkan, dan melihat kembali diri kita saat ini. Kita tentu bisa memutuskan apa yang harus kita lakukan, agar di usia 80 tahunan atau saat dikuburkan, keadaan kita sesuai dengan apa yang diharapkan.
Ini penting, dengan melihat akhir yang kita harapkan akan membantu kita memanfaatkan apa yang benar - benar penting, membantu kita menetapkan tujuan, membantu menentukan apa yang perlu diubah, sekarang. Untuk memastikan kita tidak menyesalinya kelak dikemudian hari.
