Ibu, engkau tahu bagaimana perasaanku?
Rindu ini mengikis jiwa, terluka parah tanpa darah
Ah, tidak! Rasanya lebih parah dari itu
Bahkan segudang kata tidak akan bisa menafsirkannya
Ibu, kasihmu ibarat samudera
Sempit lautan teduh
Tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
Tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
Ibu...
Ada banyak cerita yang terlewatkan
Ada banyak kisah yang belum aku utarakan padamu
Sungguh, perpisahan ini merenggut segalanya
Ibu...
Engkau tidak merindukanku?
Kenapa engkau tidak sekalipun menjengukku?
Sungguh, rindu ini merampas kebahagiaanku
Ibu...
Ajari aku mendekap tubuhmu dengan jiwaku
Aku iri kepada mereka yang berkeluh kesah di pangkuan ibunya
Ajari aku untuk bisa merasakan kehadiranmu kembali
Sebab samudera telah memisahkan kita
Sebelum kita puas bersua dan merajut asa
Dan akhirnya, hanyalah doa yang bisa ku kirimkan padamu
Yang aku inginkan adalah menembus samudera
Samudera yang telah tega memisahkan kita
Antara rela dan tersiksa
Dan pada akhirnya, perjalanan ini memang tidak pernah bisa di ulang
Ah, takdir terlalu lucu!
Bukankah dia curang?
Atau aku yang tidak pernah ikhlas melepaskan?
Tidak! Aku hanya berpikir bahwa tuhan sedang mempermainkanku!
Sampai jumpa lagi Ibu
Sampai jumpa nanti
Jika batas waktu telah bertemu
Dan jika kita mampu dipertemukan di tempat terbaik menurut takdir
Oleh : Mirda
