Jejak Rekam sejarah dari berbagai sumber termasuk sumber naskah kuno Aceh, Kerajaan Aceh Darussalam kerap menyerang Portugis di Melaka. Fakta sejarah telah mencatat ekspansi militer Aceh ke Malaka, sudah melakukan penyerangan beberapa kali yaitu pada tahun 1537, 1547, 1568, 1573, 1575, 1582, 1587, 1606, dan pada tahun 1623 dan 1629 Masehi, Aceh menyerang kembali dibawah komando Ulama besar Aceh yaitu Syamsuddin As-Sumatrani.
Tujuan utama Aceh menyerang Melaka adalah ; 1. Karena negeri Melaka sudah diduduki oleh Portugis pada awal tahun 1511 Masehi. Dalam misi ini, Aceh fokus kepada penjajahan Portugis terhadap Melaka.
2. Beberapa kali ekspansi militer Aceh ini demi mem bebaskan rakyat Melaka terhadap jajahan Portugis.
3. Aceh merespon cepat atas hegemoni politik nya, bila Portugis tidak di usir dari Melaka, akan berpengaruh terhadap kekuasaan otoritas laut di Selat Melaka, yang memang pada saat itu, para pedagang Muslim baik dari Aceh sendiri maupun dari persia menjadi jalur sibuk perdagangan lada pada kawasan emas ini.
4. Aceh mengusir Portugis di Melaka disamping sebagai musuh kebunyutannya dalam mendominasi perdagangan jalur laut juga sebagai tumbal penjajah dalam menyebarkan agama Katolik dan Kristen terhadap Rakyat Melaka.
5. Keperkasaan Aceh dalam menyerang Portugis di Melaka membuat Kerajaan Islam di dunia terkagum kagum.
6. Kekuatan peralatan militer Aceh sepenuhnya di bakcup oleh Turky Ustmani.
7. Aceh sangat menyayangi semenanjung Malaysia, dan bukan Melaka saja yang diserang tapi juga Johor, Pahang, Penang dll, ini semuanya demi menyekat pengaruh agama Katolik dan Kristen yang akan disebarkan oleh Portugis terhadap semenanjung Malaysia.
8 Makam Syamsuddin As-Sumatrany dan para mujahidin Aceh lainnya di Kampung Ketek Melaka Malaysia menjadi bukti bahwa Aceh sangat berani menghadapi siapapun penjajah yang berani mempengaruhi ajaran agama selain Islam. Syekh Syamsuddin As-Sumatrany berikut dengan bala tentaranya menyerang Melaka demi membebaskan rakyat Melaka dari jajahan Portugis dan mengembalikan Rakyat Melaka kepada Syiar Islam.
9. Aceh telah membuktikan kesetiaan sejati terhadap komitmen Agama Islamnya, dengan mengusir Portugis di Semenanjung Malaysia.
10. Bagaimana Rakyat Malaysia dan Penguasanya dalam melihat Aceh secara kekinian, warga Malaysia yang akan menjawab.
Semoga tulisan ini menjadi iktibar bagi kita semua, dan terinspirasi bagi generasi milenial dalam komitmen terhadap Agamanya.
Sampai Berjumpa kembali di Kampung Campa Kamboja pada bulan Maret 2020. | TAH |
CITIZEN REPORTER |
#MakamUlamaAceh
Sesampai di Makam Pahlawan Perang kebanggaan Aceh ini, kami disambut dengan prasasti sebagai papan identifikasi Makam Syekh Penasehat Sultan Iskandar Muda ini
sumber
https://aceh.tribunnews.com/2020/02/11/makam-syekh-syamsuddin-as-sumatrani-di-melaka-bukti-sejarah-keperkasaan-aceh
