Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Ilmu dan Adab pada Generasi di Era Digital

Jumat, 12 September 2025 | 12:25 WIB Last Updated 2025-09-12T05:25:25Z




Di era digital yang serba cepat dan penuh informasi seperti sekarang, generasi muda menghadapi tantangan sekaligus peluang yang belum pernah dialami oleh generasi sebelumnya. Kemudahan akses informasi membuat ilmu pengetahuan bisa didapatkan dengan mudah, namun sekaligus memunculkan risiko jika tidak disertai dengan adab yang baik.

Ilmu di era digital ini semakin mudah didapatkan melalui internet, media sosial, dan berbagai platform belajar online. Generasi muda bisa belajar apa saja, kapan saja, dan di mana saja. Hal ini tentu membuka kesempatan besar untuk meningkatkan kapasitas diri dan bersaing secara global. Namun, di sisi lain, limpahan informasi ini juga bisa menyesatkan jika tidak disaring dengan baik. Hoaks, berita palsu, dan konten negatif mudah tersebar dan bisa memengaruhi pola pikir serta perilaku generasi jika tidak dilengkapi dengan kemampuan kritis dan etika.

Adab, atau etika dalam berinteraksi dan menggunakan ilmu, menjadi sangat krusial di era digital. Tanpa adab, ilmu yang dimiliki bisa berujung pada penyalahgunaan, seperti penyebaran informasi yang salah, cyberbullying, hingga pelanggaran privasi. Adab digital mengajarkan generasi untuk bijak dalam bersosial media, menghormati perbedaan pendapat, dan bertanggung jawab atas setiap konten yang dibagikan. Adab juga mengingatkan pentingnya empati dan sikap positif dalam berkomunikasi secara online.

Untuk itu, pendidikan pada generasi muda di era digital harus menyeimbangkan pengembangan ilmu dan pembentukan adab digital. Sekolah, keluarga, dan masyarakat perlu berperan aktif dalam mengajarkan literasi digital sekaligus membangun karakter yang beretika. Dengan begitu, generasi dapat memanfaatkan teknologi dan ilmu dengan cara yang konstruktif, tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kemajuan bersama.

Kesimpulannya, ilmu tanpa adab di era digital ibarat pisau bermata dua—bisa memberikan manfaat besar tapi juga berpotensi menimbulkan bahaya. Oleh sebab itu, penguatan ilmu dan adab harus berjalan beriringan agar generasi muda tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bermartabat dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi.


Penulis Azhari