Jum'at 2 Mei 2025

Notification

×
Jum'at, 2 Mei 2025

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Siapa Penerus Teuku Umar di Zaman Digital?

Sabtu, 26 April 2025 | 22:30 WIB Last Updated 2025-04-26T15:30:07Z
Pertanyaan “Siapa penerus Teuku Umar di zaman digital?” bukanlah pertanyaan yang mudah dijawab.  Teuku Umar, pahlawan Aceh yang legendaris, mewakili kepahlawanan, strategi brilian, dan keberanian yang luar biasa dalam konteks perjuangan fisik melawan penjajah.  Mencari penerusnya di era digital membutuhkan pemahaman mendalam akan esensi kepemimpinan dan perjuangannya, diadaptasi ke dalam realita kekinian.
 
Penerus Teuku Umar di zaman digital bukanlah sosok tunggal, melainkan  berupa  pluralitas kepemimpinan yang  memiliki  kesamaan  nilai-nilai  dengan  Teuku Umar.  Ini  bukan  mengenai  mempunyai  senjata  dan  berperang  secara  fisik,  melainkan  mengenai  memperjuangkan  kepentingan  rakyat  dengan  cara-cara  yang  relevan  dan  efektif  di  zaman  ini.
 
Di  era  digital,  "perang"  berupa  perjuangan  melawan  ketidakadilan,  kemiskinan,  dan  kebodohan.  "Senjata"  yang  digunakan  adalah  teknologi  informasi  dan  komunikasi  (TIK),  literasi  digital,  dan  jejaring  sosial.  Penerus  Teuku  Umar  di  zaman  digital  adalah  mereka  yang  mampu  memanfaatkan  teknologi  untuk  memperjuangkan  kepentingan  rakyat  dan  menciptakan  perubahan  positif.
 
Mereka  bisa  berupa  aktivis  digital  yang  suaranya  didengar  berkat  jejaring  sosial,  peneliti  yang  mengembangkan  inovasi  untuk  memberdayakan  masyarakat,  pengusaha  sosial  yang  menciptakan  lapangan  kerja  dan  kesempatan  ekonomi,  atau  pendidik  yang  melek  teknologi  dan  mampu  menginspirasi  generasi  muda.
 
Ciri  khas  penerus  Teuku  Umar  di  zaman  digital  adalah  integritas  tinggi,  kemampuan  beradaptasi  dengan  perubahan  teknologi,  dan  pemikiran  kritis  yang  terus  menerus  berkembang.  Mereka  adalah  pemimpin  yang  memiliki  visi  yang  jelas,  mampu  berkolaborasi,  dan  mengedepankan  kepentingan  umum  di  atas  kepentingan  pribadi.
 
Dalam  kesimpulannya,  mencari  “satu”  penerus  Teuku  Umar  adalah  tidak  relevan.  Lebih  tepatnya,  kita  memerlukan  banyak  penerus  yang  mampu  menerjemahkan  semangat  perjuangannya  ke  dalam  bentuk  yang  sesuai  dengan  kebutuhan  zaman.  Mereka  adalah  para  pejuang  di  era  digital,  yang  berjuang  dengan  cara  yang  berbeda  tetapi  dengan  tujuan  yang  sama:  mewujudkan  keadilan  dan  kesejahteraan  bagi  seluruh  rakyat.