Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Jangan Jadikan Pribadi Menjilat: Harga Diri Tidak Pernah Dijual Murah

Sabtu, 31 Mei 2025 | 22:57 WIB Last Updated 2025-05-31T15:57:54Z




Di dunia yang semakin pragmatis, standar moral kerap kali dipertukarkan demi kepentingan pribadi. Tak sedikit orang yang rela mengorbankan prinsip, integritas, bahkan harga diri hanya untuk mencari posisi, simpati, atau keuntungan. Salah satu penyakit sosial yang paling menjijikkan namun terus tumbuh subur adalah pribadi menjilat.

Menjilat: Strategi Licik yang Melemahkan Bangsa

Perilaku menjilat bukan sekadar soal basa-basi. Ini soal mentalitas penjilat, yang rela menggadaikan kebenaran demi keuntungan. Mereka yang menjilat biasanya bukan orang bodoh. Sebaliknya, mereka pintar membaca situasi, pandai bersilat lidah, tapi miskin harga diri.

Mereka tidak peduli mana benar, mana salah. Yang penting bisa dekat dengan kekuasaan, dapat proyek, jabatan, atau posisi strategis. Bahkan, ketika pemimpin salah pun tetap dielu-elukan, asal tetap mendapat untung pribadi.

Inilah mentalitas yang secara perlahan merusak tatanan sosial dan melemahkan bangsa. Karena suara jujur dan kritis dibungkam oleh suara penjilat yang pandai bersandiwara.

Harga Diri Tidak Pernah Dijual Murah

Seorang manusia terhormat tahu kapan berbicara, kapan diam, dan kapan tegas menyatakan sikap. Tidak semua hal harus disetujui, tidak semua pemimpin pantas dipuja-puji. Menghargai pemimpin itu wajib, tapi membabi buta tanpa kritis itu tanda pribadi lemah.

Jangan pernah jadikan hidupmu sekadar alat pelengkap bagi orang-orang yang hanya ingat ketika butuh. Jangan habiskan umurmu menjadi bayang-bayang kekuasaan, sebab ketika kekuasaan itu runtuh, kau pun akan terinjak tanpa sisa.

Yang lebih penting dari sekadar kedekatan dengan kekuasaan adalah dignitas atau harga diri. Karena jabatan bisa dibeli, proyek bisa diatur, tapi harga diri tak bisa ditukar.

Jangan Wariskan Mental Penjilat ke Generasi Muda

Bahaya lain dari pribadi penjilat adalah ia menularkan penyakitnya ke lingkungan sekitar. Saat seorang anak muda melihat bagaimana orang yang menjilat bisa cepat naik pangkat, dapat posisi tanpa kompetensi, atau punya fasilitas tanpa kerja keras — maka lahirlah generasi muda tanpa etika.

Generasi muda perlu contoh keberanian, bukan kelicikan. Mereka perlu melihat orang yang bisa sukses tanpa harus bersujud di hadapan manusia demi secuil jabatan.

Kalau bangsa ini ingin bangkit, pribadi-pribadi menjilat harus dipinggirkan. Yang harus dimajukan adalah pribadi jujur, kompeten, dan punya pendirian.

Akhir Kata

Jangan jadikan dirimu pribadi menjilat. Dunia boleh menawarkan banyak hal, tapi tetaplah jaga harga dirimu. Karena kelak saat jabatan hilang, kekuasaan lepas, dan harta habis — yang tersisa hanyalah nama baik dan integritas.

Lebih baik jadi orang biasa yang dihargai karena kejujuran, daripada jadi orang penting yang dikenang karena kelicikan.

Mari bangun masyarakat yang kritis, bermartabat, dan berani berkata benar. Sebab, bangsa yang sehat adalah bangsa yang berani merangkul kebenaran, bukan membesarkan penjilat.