Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Apa Arti Kaya, Bila Orang Tua Dilupakan

Senin, 28 Juli 2025 | 00:37 WIB Last Updated 2025-07-27T17:37:55Z


Dalam kehidupan yang terus bergerak cepat, kesuksesan materi kerap dijadikan tolok ukur keberhasilan seseorang. Rumah megah, mobil mewah, jabatan tinggi, dan saldo rekening yang tebal menjadi simbol status yang dielu-elukan. Namun di balik gemerlap dunia itu, ada pertanyaan yang kerap luput direnungkan: Apa arti kaya, bila orang tua sendiri dilupakan?

Kaya Materi, Miskin Hati

Kekayaan sejati bukan hanya soal angka di rekening atau aset yang dimiliki, melainkan juga tentang seberapa besar kita mampu menjaga akar kehidupan kita—yakni orang tua yang telah melahirkan, membesarkan, dan mendoakan kita. Banyak anak hari ini berlomba mengejar karier dan popularitas, tapi lupa pada pelukan tua yang menanti di kampung halaman. Rumah orang tua sunyi, dapur tak lagi mengepul, karena anak yang dulu mereka gendong kini sibuk mengejar “kemapanan”.

Ironis, karena justru doa orang tua adalah pintu rezeki paling nyata. Air mata seorang ibu yang ditinggalkan, atau kerinduan seorang ayah yang hanya mendapat kabar lewat asisten pribadi anaknya, bisa menjadi penghalang keberkahan hidup. Kaya tapi dijauhkan dari rasa tenang, sukses namun hidup hampa tanpa restu mereka.

Fenomena Gaya Hidup dan Lupa Daratan

Era digital dan media sosial memperparah keadaan. Banyak yang lebih sibuk memperlihatkan gaya hidup di Instagram ketimbang menyisihkan waktu untuk sekadar menelepon ayah dan ibu. Ucapan ulang tahun untuk teman lebih ramai ketimbang sekadar mencium tangan ibu yang makin keriput. Padahal, cinta mereka tidak bersyarat. Mereka rela lapar demi kita kenyang, rela tidur di lantai demi kita bisa sekolah tinggi.

Betapa sering kita melihat fenomena orang tua dititipkan di panti jompo, padahal anaknya menjadi pengusaha atau pejabat. Atau kasus-kasus di mana orang tua digugat harta oleh anak kandungnya sendiri. Bila ini terus terjadi, kita sedang menghadapi krisis nilai, bukan hanya krisis ekonomi.

Arti Kaya Sejati

Kaya sejati adalah ketika kita bisa menyeimbangkan kemajuan pribadi dengan kewajiban terhadap orang tua. Kaya adalah saat kita mampu membuat ayah dan ibu tersenyum bahagia, saat kita mengangkat mereka dalam setiap doa dan perbuatan. Kaya adalah ketika di tengah kesibukan, kita tetap hadir di sisinya, di rumah sakit, di ruang tamu, atau sekadar menemaninya minum teh.

Bila harta kita mampu membeli tiket bisnis class tapi tak mampu membawa kita pulang menjenguk ibu, maka kita belum kaya. Bila kita punya gadget canggih tapi tak mampu menelepon ayah dalam sebulan, maka kita miskin kasih. Bila kita bisa memfasilitasi rapat penting perusahaan tapi lupa membayar kebutuhan kesehatan orang tua, maka semua pencapaian itu kosong nilainya.

 Jangan Jadi Asing di Hadapan Mereka

Cinta orang tua tidak butuh dibayar, hanya butuh diingat dan dibalas dengan kasih. Kita bisa bergelar tinggi, tapi jangan jadi asing di mata ibu. Kita bisa berbisnis lintas negara, tapi jangan kehilangan arah pulang ke rumah tua yang telah membentuk karakter kita.

Karena pada akhirnya, ketika usia menua dan dunia mulai menjauh, tempat kembali paling tulus adalah pelukan orang tua. Dan saat mereka tiada, hanya kenangan dan doa yang akan kita bawa. Maka sebelum semuanya terlambat, tanyakan pada diri: Apa arti kaya, bila orang tua dilupakan?


Oleh: Azhar 
Penulis .