Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Dunia Hiasan, Akhirat Abadi: Jalani Hidup yang Berguna

Minggu, 13 Juli 2025 | 19:39 WIB Last Updated 2025-07-13T12:39:42Z





Hidup ini sejatinya hanyalah sebuah persinggahan. Dunia tempat kita berpijak saat ini, seindah apa pun hiasannya, sekuat apa pun gemerlapnya, pada akhirnya hanyalah fatamorgana yang akan kita tinggalkan. Sebab kehidupan abadi bukan di sini, melainkan di akhirat nanti. Dan sungguh celaka orang yang terlalu sibuk menata dunia hingga lupa menanam bekal untuk negeri abadi.

Kita lahir tanpa membawa apa-apa, dan kelak pergi pun tanpa membawa apa-apa, selain amal perbuatan yang pernah kita lakukan. Segala yang dibanggakan hari ini — harta, jabatan, popularitas, dan kekuasaan — semua akan berakhir. Dunia ini, tak lebih dari perhiasan yang mudah retak, mudah pudar, dan bisa hilang seketika.

Allah Swt berfirman:

"Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan hiburan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan..."
(QS. Al-Hadid: 20)

Ayat itu bukan hanya teguran bagi mereka yang terlalu cinta dunia, tapi juga pengingat agar kita cerdas menata prioritas hidup. Dunia memang perlu — kita butuh makan, pekerjaan, rumah, dan pengakuan — tapi jangan jadikan itu sebagai tujuan utama. Jadikan dunia ini ladang amal, tempat menanam kebaikan sebelum waktu menutup peluang.

Hidup yang Berguna adalah Hidup yang Bernilai

Orang bijak pernah berkata, "Nilai hidup seseorang bukan diukur dari seberapa lama ia hidup, tapi dari seberapa bermanfaat ia bagi orang lain."

Kita mungkin tidak mampu menjadi orang terkaya, tidak semua bisa menjadi pejabat, tidak semua bisa meraih gelar kehormatan, tapi setiap kita bisa menjadi manusia yang berguna. Bisa jadi amal kecil kita — senyum kepada orang sedih, membantu tetangga kesusahan, menyantuni anak yatim, membebaskan orang dari utang — itulah yang kelak menjadi pembuka pintu surga.

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain."
(HR. Ahmad)

Pesan ini sederhana, tapi kadang kita abaikan. Terlalu sibuk mengejar dunia hingga lupa meninggalkan jejak kebaikan. Padahal, hidup yang indah bukanlah tentang siapa yang paling kaya atau terkenal, melainkan siapa yang paling mampu memberikan manfaat.

Hiasi Dunia, Tapi Jangan Lupakan Akhirat

Bukan berarti kita harus meninggalkan dunia. Islam mengajarkan keseimbangan. Bekerjalah, kejarlah cita-citamu, gapailah sukses setinggi-tingginya. Tapi jangan lupakan untuk berbagi, bersedekah, menolong sesama, menjaga shalat, mengaji, dan berbuat baik kepada orang tua, tetangga, serta masyarakat.

Jadilah orang yang ketika hadir membahagiakan, ketika pergi dirindukan, dan ketika wafat dikenang karena kebaikannya.

Karena sejatinya, amal kebaikan itulah yang akan menemani kita di alam kubur nanti.

Akhir Kata: Jadilah Cahaya Bagi Sekitarmu

Dunia memang penuh hiasan, penuh jebakan, dan sering kali menipu. Jangan terperangkap oleh gemerlap semu. Jadilah manusia yang hidup bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk orang lain. Sebab di akhirat kelak, bukan harta dan jabatan yang ditanya, melainkan:

"Apa yang kamu lakukan dengan hidupmu? Seberapa manfaat kamu untuk umat manusia?"

Maka selama nafas masih di dada, selama waktu masih diberikan, mari jalani hidup ini dengan sebaik-baiknya. Jadilah cahaya bagi sekitarmu. Tinggalkan jejak kebaikan. Sebab dunia ini fana, dan akhirat abadi.

Hiasi dunia, tapi jangan lupa menanam untuk akhirat.

Wassalam


Azhari