Hidup ini adalah perjalanan panjang yang tak selalu mulus. Ada saat di mana harapan tak sejalan dengan kenyataan. Ada waktu di mana yang kita inginkan tak pernah tercapai, dan yang kita hindari justru harus kita jalani. Di titik itulah banyak orang mulai mempertanyakan takdirnya, bahkan ada yang menyesali jalan hidupnya. Padahal, seburuk apa pun takdir yang menimpa kita, tetaplah ia bagian dari skenario terbaik Allah.
Karena tak ada satu pun takdir yang sia-sia.
Apa yang hari ini terasa pahit, bisa jadi esok adalah obat bagi luka-luka yang pernah kita derita. Apa yang tampak buruk di mata manusia, bisa jadi itulah jalan yang mengantarkan kita menuju kebaikan abadi. Karena itu, jangan pernah menyesal atas jalan hidup yang sudah Allah tentukan untukmu.
Syukurilah Apa pun Kondisinya
Bersyukur bukan hanya saat kita dalam kelapangan, saat rezeki berlimpah, jabatan diraih, atau impian tercapai. Bersyukur justru diuji saat kita dalam kesempitan, saat kehilangan, saat dihina, saat impian tak kunjung terwujud. Di situlah letak nilai sejati seorang hamba di hadapan Tuhannya.
Allah Swt berfirman:
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar."
(QS. Al-Baqarah: 155)
Syukur adalah kunci ketenangan hati. Orang yang pandai bersyukur, hidupnya akan senantiasa tenang, sebab dia tahu bahwa apapun yang terjadi, itulah yang terbaik baginya menurut Allah. Ia yakin bahwa Allah lebih tahu apa yang ia butuhkan daripada apa yang ia inginkan.
Takdir Itu Milik Allah, Ikhtiar Itu Milik Kita
Tugas kita di dunia ini bukan menentukan hasil, tapi berikhtiar sebaik-baiknya. Hasil akhirnya tetap di tangan Allah. Kadang, manusia terlalu sibuk menyesali takdir, hingga lupa memanfaatkan peluang yang masih ada. Padahal, takdir itu tidak untuk diratapi, tapi untuk diterima dengan lapang dada, disyukuri, dan dijadikan pelajaran.
Jangan iri dengan hidup orang lain.
Karena setiap manusia diuji dengan cara yang berbeda. Ada yang diuji dengan kekayaan, ada yang diuji dengan kemiskinan. Ada yang diuji dengan cinta yang diterima, ada yang diuji dengan cinta yang ditolak. Semua ada maksudnya. Semua ada pahalanya.
Hidup Terus Berjalan, Jangan Berhenti karena Sesal
Menyesali takdir tidak akan mengubah keadaan. Yang ada hanya hati yang makin sempit, pikiran yang makin gelap, dan langkah yang makin berat. Lebih baik bersyukur, karena di balik semua itu, masih ada nikmat yang mungkin selama ini kita abaikan.
Kesehatan, waktu luang, keluarga, teman yang setia, udara yang gratis, nafas yang masih Allah titipkan — itu semua adalah nikmat luar biasa yang tak bisa dibeli dengan uang. Sayangnya, kita sering lupa menghitungnya.
Belajarlah melihat nikmat sekecil apa pun, maka hidupmu akan terasa lapang.
Akhir Kata: Jalan Terus, Syukuri Apa Adanya
Hidup ini sekali, terlalu sayang jika dihabiskan hanya untuk menyesali sesuatu yang sudah terjadi. Syukuri apa pun kondisimu hari ini. Jika sedang diuji, bersabarlah. Jika sedang diberi kelapangan, bersyukurlah. Jika ada harapan yang belum terwujud, teruslah berdo’a dan berikhtiar.
Karena sesungguhnya, Allah selalu punya cara indah untuk membahagiakan hamba-Nya. Mungkin bukan sekarang, tapi percayalah — di waktu yang paling tepat.
Jangan pernah menyesal atas takdir kehidupan.
Syukurilah apa pun kondisinya, karena hidup yang bersyukur adalah hidup yang selalu cukup.
Wassalam
Oleh
Azhari