Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Jangan Tidur, Mari Shalat: Karena Hidup Ini Tak Selamanya

Senin, 14 Juli 2025 | 04:37 WIB Last Updated 2025-07-13T21:38:04Z



Di tengah gemerlap dunia, di antara kesibukan dan kelelahan harian, banyak dari kita yang terjebak dalam rutinitas hingga lalai akan kewajiban utama: shalat. Kadang karena letih, kadang karena terlena oleh kenyamanan tidur, kita tunda-tunda, lalu akhirnya kita lewatkan begitu saja. Padahal, shalat bukan sekadar kewajiban, melainkan penopang utama dalam hidup seorang Muslim.

"Jangan tidur, mari shalat."
Kalimat ini sederhana, tapi punya makna besar. Sebuah seruan kecil yang mampu mengguncang jiwa-jiwa yang hampir tenggelam dalam kelalaian. Karena sesungguhnya, waktu yang Allah berikan untuk tidur bisa diatur, tapi waktu shalat tidak akan pernah bisa diulang.

Shalat Itu Titik Tenang di Tengah Hiruk Pikuk Dunia

Kita sering sibuk mengejar dunia. Bangun pagi demi mencari nafkah, lembur hingga larut demi target pekerjaan, bahkan rela begadang demi hiburan. Tapi ironisnya, saat adzan berkumandang, tubuh terasa berat, mata enggan terbuka, hati berdalih, “Nanti saja, sebentar lagi.”

Padahal shalat itu bukan beban, justru ia adalah waktu di mana kita bisa mengadu, berkeluh, bersyukur, dan meminta kekuatan. Di saat hidup terasa berat, di saat rezeki terasa seret, di saat hati dipenuhi kegelisahan — di sanalah shalat menjadi jawaban.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Wahai Bilal, istirahatkanlah kami dengan shalat."
(HR. Abu Dawud)

Lihatlah bagaimana shalat disebut sebagai istirahat, bukan beban. Sebab di dalamnya ada ketenangan yang tak bisa dibeli dunia.

Jangan Tunggu Tua, Jangan Nanti, Mari Sekarang

Berapa banyak orang yang berkata, “Nanti kalau sudah tua, baru serius shalatnya.”
Berapa banyak yang berkata, “Besok saya mulai perbaiki.”

Pertanyaannya, siapa yang bisa jamin umur kita sampai esok? Mati tidak mengenal usia. Kuburan tak hanya berisi orang tua, tapi juga anak muda, bahkan bayi. Maka jangan tunda kebaikan. Saat tubuh masih kuat, saat mata masih terbuka, saat kesempatan masih ada — manfaatkan sebaik-baiknya.

Mari shalat, sebelum waktu itu ditarik dari kita. Sebelum kita tak bisa lagi sujud, dan hanya nama kita yang disebut dalam doa orang lain.

Hidup Itu Sementara, Bekal Itu Perlu

Dunia ini bukan tempat menetap, ia hanya persinggahan. Seindah apa pun dunia, ia tetap fana. Sebanyak apa pun harta, tak akan dibawa ke kubur. Tapi shalat, amal baik, dan kebaikan kepada sesama itulah yang setia menemani.

Jangan sia-siakan waktu. Setiap detik adalah kesempatan. Selama masih bisa bernafas, masih bisa berdiri, masih bisa bersujud — lakukan. Karena kelak, hanya itulah yang akan menolong kita.

Allah Swt berfirman:
"Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."
(QS. An-Nisa: 103)

Akhir Kata: Bangkitlah, Mari Shalat

Maka dari itu, wahai sahabat, jangan tunda, jangan tunggu, jangan abaikan. Saat azan memanggil, bangkitlah. Jangan biarkan malas dan kantuk mengalahkan panggilan Sang Pencipta. Karena siapa tahu, itu azan terakhir yang kita dengar. Siapa tahu, itu panggilan terakhir untuk kita sujud.

Jangan tidur, mari shalat.
Jangan abaikan, karena hanya itu yang akan menenangkan hidup kita di dunia dan menyelamatkan kita di akhirat.

Semoga kita semua diberi kekuatan untuk terus menjaga shalat, menjadikannya prioritas, dan menemukan ketenangan di dalamnya. Aamiin.


Oleh 

Azhari