Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Kehidupan dan Nasehat dari Sesama

Minggu, 13 Juli 2025 | 14:48 WIB Last Updated 2025-07-13T07:48:27Z



Hidup Tak Pernah Bisa Sendiri

Kehidupan ini ibarat perjalanan jauh di padang luas. Ada waktu kita berjalan di jalur yang mudah, ada waktu kita terperosok di jalan berbatu. Kadang kita merasa kuat, kadang ingin menyerah. Di saat-saat seperti itulah kita butuh sesuatu yang sederhana, tapi luar biasa: nasehat dari sesama.

Manusia diciptakan untuk saling menguatkan. Bukan tanpa sebab Allah menjadikan manusia sebagai makhluk sosial, karena sejatinya hati ini butuh teman bicara, butuh telinga yang mendengar, butuh nasihat yang menuntun ketika langkah mulai goyah.


Nilai Sebuah Nasehat

Nasehat itu tidak harus selalu datang dari orang pandai. Kadang nasihat paling menyentuh justru lahir dari orang sederhana, dari sahabat yang tulus, dari seorang ibu yang diam-diam mendoakan di sudut rumah, dari seorang kawan yang hadir di saat kita nyaris kehilangan arah.

Dalam hidup ini, kita tidak selalu butuh solusi. Kadang, kita hanya butuh seseorang yang berkata:
“Kamu kuat, jangan menyerah.”
Atau sekadar:
“Coba pikirkan baik-baik, jangan terbawa emosi.”

Sederhana, tapi bisa menyelamatkan banyak langkah salah.

Allah pun memerintahkan dalam Al-Qur’an:
"Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang beriman." (QS. Adz-Dzariyat: 55)

Artinya, nasehat itu cahaya. Kadang ia tak langsung kita rasakan manfaatnya, tapi di saat genting, ucapan itu bisa jadi penyelamat.


Jangan Malu Menerima Nasehat

Masalah kita hari ini, terlalu banyak orang gengsi dinasehati. Kita merasa lebih tahu, lebih benar, lebih berpengalaman, padahal manusia tetaplah manusia: makhluk yang tak luput dari salah dan lupa.

Sejatinya, orang yang menerima nasehat adalah orang yang cerdas. Sebab ia tahu, di balik setiap kalimat baik, ada hikmah yang bisa jadi belum pernah ia pikirkan.

Jangan malu bertanya, jangan gengsi mendengar. Kadang, satu nasehat bisa membuat hati yang gelap menjadi terang. Kadang, ucapan sederhana bisa menguatkan seseorang untuk terus hidup di tengah badai.


Jadilah Pemberi Nasehat yang Baik

Tak hanya menerima, kita pun sebaiknya menjadi pemberi nasehat. Tapi ingat, nasehat itu bukan untuk menggurui, apalagi merendahkan. Berikanlah dengan ketulusan, sebab nasehat dari hati akan sampai ke hati.

Jangan menunggu jadi ustadz, profesor, atau tokoh dulu untuk menasihati kebaikan. Cukup dengan berkata:
“Sabar ya, insyaAllah ada hikmahnya.”
atau
“Jangan putus asa, coba lagi pelan-pelan.”

Itu sudah lebih dari cukup bagi orang yang sedang rapuh.


Penutup: Kehidupan Itu Saling Menguatkan

Hidup ini berat kalau dijalani sendirian. Tapi jadi ringan kalau ada yang menyapa, menasehati, dan mengingatkan. Jangan menutup diri dari nasihat, karena terkadang itulah tanda sayang Allah lewat sesama.

Dan jangan lupa, ketika kita menasehati, lakukanlah dengan kelembutan. Sebab hati manusia itu rapuh. Satu kalimat baik bisa jadi harapan hidup bagi orang lain.

“Dalam hidup, kita bukan hanya butuh materi. Kita butuh doa, nasehat, dan ketulusan sesama untuk terus melangkah.”


Azhari
(Pemerhati Sosial & Penulis Opini Kehidupan)