Hidup di dunia ini bagaikan misteri, kadang kala susah, senang dan sedih. Terkadang diatas kadang dibawah.
Tak seorang pun dapat mengetahui takdir hidupnya masing-masing, andaikan saja kita tau takdir hidup kita, takkan terjadi apa yang tidak kita inginkan. Allah telah mengatur sesuatu yang baik bagi kita, namun kita saja tidak sadar kapankah itu akan diberikan. Allah mencoba hambanya dengan berbagai ujian, cobaan, sakit dan musibah. Allah berikan itu karna Allah sayang pada hambanya, Allah mencoba melihat mana hambanya yang mau bersabar dan mana yang kufur padanya. Allah tak pernah mencoba hambanya melebihi batas mampunya. Jika kita sanggup menjalani berbagai masalah dalam hidup dengan sabar makan Allah memberi pahala dan kemuliaan pada hambanya yang bertakwa.
Maka jangan pernah mengeluh dalam hidup kita di ketika dalam cobaannya, terkadang kita merasa Allah tidak adil, itu salah. Allah bukan tidak adil hanya saja ingin memperbaiki keimanan kita.
Ketika kita lihat orang lain bisa hidup bahagia dengan pasangannya, mengapa kita tidak? Kita tidak sadar bahwa mareka juga merasa kan ada yg tidak bahagia dalam hidup mareka, namun kita saja tidak tau gimna kehidupan mareka didalamnya. Karna kita hanya melihat sosok mareka dari luarnya.
Ketika kita lihat orang lain makan enak kita, kita tidak. Jangan bersedih karna diluar sana mungkin banyak orang yang tidak pernah makan sama sekali tiga hari sekali seperti kita. Malah mareka bersyukur dapat makan sehari sesuap nasi.
Maka tak perlu mengeluh jika Allah belum memberi apa yang kita inginkan terwujud dengan baik, tapi bersyukurlah. Tiada nikmat Allah putus dari kita sebelum kita kembali padanya. Cobalah tetap berusaha ikhtiar dan tabah dalam menghadapi segala sesuatu dalam hidup kita ini, agar semua terasa baik-baik saja dan hiduppun terasa Damai dalam taat kepada sang ilahi. Jangan pernah berpikir buruk kepada sang ilahi yang telah menciptakan kita dan yang telah memberi nikmatnya yang berganda- ganda kepada kita..
Semoga tulisan ini bermanfaat buat kawan-kawan, juga buat diri saya sendiri.. Aminn..
Penulis. Nur Anisa.