Di tanah ini lahir sebuah bangsa,
dibangun dari darah, air mata, dan doa,
dibela oleh para pejuang tanpa pamrih,
demi anak cucu yang bisa hidup merdeka.
Tapi di balik nama bangsa,
selalu lahir para bangsat,
manusia bertopeng rakyat,
yang menjual nurani demi kepentingan perutnya sendiri.
Bangsa ini tak pernah kekurangan tanah,
tapi sering kekurangan manusia jujur.
Bangsa ini tak pernah miskin sumber daya,
tapi selalu bangkrut di tangan para bangsat
yang rakus dan serakah.
Mereka duduk di kursi empuk,
bermain proyek di balik meja,
berkhotbah soal moral
sementara kantongnya penuh uang haram
dan mulutnya berdusta demi kuasa.
Bangsa ini tak akan hancur
oleh musuh dari luar,
tapi oleh bangsat-bangsat
yang lahir dari dalam,
mengaku pejuang rakyat
padahal penghisap rakyat.
Wahai negeri,
jika ingin utuh,
asing bukan musuhmu,
tapi cari para bangsat
yang menyamar di balik jubah pemimpin,
yang mencuri di balik nama pembangunan,
yang menikam dari dalam
dengan senyum dan jabatan.
Karena bangsa ini akan tetap hidup,
selama bangsanya berani membersihkan
bangsat-bangsatnya sendiri.
