Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Jangan Tinggalkan Al-Qur'an — Saatnya Gerakan Generasi Muda Cinta Al-Qur'an Dihidupkan Kembali

Sabtu, 31 Mei 2025 | 23:13 WIB Last Updated 2025-05-31T16:13:06Z


Di tengah arus modernisasi dan digitalisasi yang melaju tanpa henti, generasi muda kita kini berada di persimpangan. Ada yang sibuk membangun eksistensi di media sosial, ada yang larut dalam budaya viral tanpa batas, bahkan tak sedikit yang terjebak dalam pusaran budaya populer yang kian menjauhkan mereka dari nilai-nilai luhur agama. Di tengah semua itu, ada satu warisan agung yang mulai terlupakan: Al-Qur'an.

Padahal, sejak awal peradaban Islam, Al-Qur'an bukan hanya kitab suci, melainkan pedoman hidup, sumber inspirasi, dan penuntun jalan di tengah gelapnya kehidupan. Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari). Sayangnya, hadis ini kini lebih sering dijadikan slogan di spanduk acara keagamaan ketimbang dihayati dalam kehidupan nyata.

Al-Qur'an Mulai Ditinggalkan di Tengah Umat

Hari ini, Al-Qur'an masih dibaca. Tapi sayangnya, lebih sering hanya saat ada kematian, peringatan malam Nisfu Sya'ban, atau sekadar pelengkap acara formal. Di sisi lain, generasi muda lebih akrab dengan konten TikTok ketimbang ayat-ayat Tuhan. Mereka lebih hafal lirik lagu viral daripada surat Al-Fatihah atau Al-Mulk.

Bukan salah generasi semata. Ini hasil dari kelalaian kolektif kita sebagai orang tua, pendidik, tokoh agama, dan pemimpin masyarakat yang terlalu sibuk mengejar dunia, sementara anak-anak kita dibiarkan kehilangan pegangan.

Kita lupa, generasi yang kehilangan Al-Qur'an akan kehilangan jati diri. Tanpa Al-Qur'an, nilai benar dan salah menjadi kabur. Tanpa Al-Qur'an, moralitas mudah ditukar demi popularitas. Tanpa Al-Qur'an, bangsa bisa besar secara fisik tapi hampa secara ruhani.

Urgensi Gerakan Cinta Al-Qur'an di Kalangan Pemuda

Gerakan cinta Al-Qur'an bukan sekadar program ceremonial. Ia harus menjadi gerakan sosial, budaya, dan pendidikan yang terstruktur. Mengajarkan Al-Qur'an kepada generasi muda hari ini adalah investasi peradaban. Sejarah telah mencatat, kejayaan Islam lahir dari generasi yang cinta Al-Qur'an. Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, hingga Sultan Iskandar Muda di Aceh, adalah pemimpin yang hatinya lekat dengan Al-Qur'an.

Kita butuh membangun generasi yang bukan hanya bisa membaca, tapi juga memahami, mengamalkan, dan menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman dalam mengambil keputusan hidup. Karena sejatinya, persoalan bangsa ini bukan semata kekurangan teknologi atau dana, tapi karena hati-hati manusianya menjauh dari petunjuk Allah.

Langkah Nyata Membangun Gerakan Cinta Al-Qur'an

Agar gerakan cinta Al-Qur'an benar-benar membumi, beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Revitalisasi Dayah, Pesantren, dan Rumah Tahfidz
    Peran lembaga pendidikan keagamaan harus diperkuat. Pemerintah dan masyarakat wajib memberikan dukungan nyata, bukan hanya bantuan simbolik.

  2. Digitalisasi Pembelajaran Al-Qur'an
    Gunakan media digital untuk memperkenalkan Al-Qur'an. Bikin konten dakwah kreatif, video hafalan interaktif, hingga aplikasi tilawah yang menarik bagi anak muda.

  3. Gerakan One Day One Ayat di Sekolah dan Kampus
    Wajibkan siswa dan mahasiswa membaca minimal satu ayat setiap hari sebelum memulai aktivitas belajar.

  4. Ajang Kreativitas Qur'ani untuk Milenial
    Adakan lomba-lomba yang berkaitan dengan Al-Qur'an: vlog islami, quotes ayat, desain grafis dakwah Qur'ani, hingga musikalisasi ayat untuk menyentuh jiwa anak muda.

  5. Keteladanan Orang Tua dan Pemimpin
    Tak ada gunanya kampanye cinta Al-Qur'an jika orang tua dan pemimpin justru jarang menyentuh mushaf. Gerakan ini harus dimulai dari rumah, lalu ke lingkungan masyarakat.

Penutup: Jangan Sampai Al-Qur'an Menjadi Penggugat Kita di Hari Akhir

Allah SWT telah mengingatkan dalam Al-Qur'an:

“Berkatalah Rasul: Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini sesuatu yang tidak diacuhkan.” (QS. Al-Furqan: 30)

Ayat ini menjadi peringatan keras. Jangan sampai kita menjadi umat yang meninggalkan Al-Qur'an. Di dunia mungkin terasa biasa saja, tapi di akhirat, Al-Qur'an bisa menjadi saksi yang menggugat kita.

Karena itu, mari kita hidupkan kembali semangat cinta Al-Qur'an di kalangan generasi muda. Jadikan Al-Qur'an bukan hanya bacaan, tapi teman hidup, sumber inspirasi, dan petunjuk di setiap langkah.

Generasi yang dekat dengan Al-Qur'an akan membangun bangsa yang kuat, bermartabat, dan penuh keberkahan. Dan Aceh, sebagai negeri berjulukan Serambi Mekkah, harus menjadi pelopor kebangkitan generasi Qur'ani di nusantara ini.


Azhari