Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Mengapa Rakyat Aceh Harus Berani Menghentikan Tradisi Penjilat dan Politik Upeti

Minggu, 25 Mei 2025 | 23:16 WIB Last Updated 2025-05-27T10:30:55Z

Politik upeti dan budaya penjilat telah lama menjadi racun yang menggerogoti sendi-sendi pemerintahan di Aceh. Tradisi ini bukan hanya mencederai semangat perjuangan kemerdekaan dan kemandirian Aceh, tapi juga menghancurkan masa depan generasi muda yang seharusnya menjadi penerus dan pengawal negeri ini.

Budaya penjilat membuat meritokrasi terkubur. Mereka yang berkompeten dan memiliki integritas pun terpinggirkan oleh mereka yang pandai “menjilat” dan bersekongkol dalam praktik politik upeti. Padahal, pembangunan Aceh membutuhkan pemimpin dan aparat yang berkompeten, bukan yang hanya mampu mengamankan jatah dan setoran.

Selain merusak birokrasi, budaya ini juga menumbuhkan ketidakadilan sosial. Ketika kekuasaan dikuasai oleh kelompok elit yang tumbuh dari praktik penjilatan dan politik upeti, maka suara rakyat kecil dan mereka yang berada di pinggiran masyarakat tidak pernah didengar. Akibatnya, kesenjangan sosial semakin melebar, kemiskinan sulit diberantas, dan pembangunan tak merata.

Rakyat Aceh harus berani mengambil sikap tegas menolak praktik ini. Tidak ada perubahan yang bisa terjadi tanpa kesadaran dan keberanian masyarakat untuk tidak ikut serta dalam rantai penjilatan dan korupsi. Mulai dari pemilihan pemimpin, pengawasan kinerja pejabat, hingga dalam kehidupan sehari-hari, rakyat harus menuntut transparansi, akuntabilitas, dan integritas.

Berani menolak penjilat dan politik upeti berarti berani menolak ketidakadilan dan kesewenang-wenangan. Ini juga bentuk penghormatan terhadap sejarah Aceh yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan. Jangan sampai darah para pahlawan dan ulama kita tercemar oleh budaya buruk yang membuat Aceh terbelakang.

Aceh bisa bangkit jika rakyatnya sadar bahwa perubahan dimulai dari diri sendiri. Mari hentikan tradisi penjilat dan politik upeti ini, demi masa depan Aceh yang lebih cerah dan berkeadilan.

Karena Aceh tidak hanya tentang sejarah dan gelar, tapi tentang kehormatan dan masa depan yang layak bagi setiap warganya.

@sorotan

Mohon maaf bila ada yang tersinggung.. silahkan komentar