Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

“Ayah dan Ibu Sudah Meninggal, Tapi Kenapa Kamu Melupakan Mereka

Sabtu, 19 Juli 2025 | 20:33 WIB Last Updated 2025-07-19T13:33:56Z



“Ayah dan Ibu Sudah Meninggal, Tapi Kenapa Kamu Melupakan Mereka


Kehilangan orang tua adalah luka yang tak pernah benar-benar sembuh. Tapi yang lebih menyakitkan bukan hanya kepergian mereka—melainkan saat seorang anak melupakan mereka setelah mereka tiada.

Dulu, ketika kamu kecil dan tak tahu apa-apa, ayah dan ibumu adalah langit tempatmu berlindung, tangan tempatmu bergantung, dan peluk hangat yang membuatmu merasa dunia ini aman. Mereka tak pernah berhenti mencintaimu—dalam diam, dalam letih, dalam doa yang tak pernah kau dengar.

Tapi hari ini, mereka sudah tiada. Dan anehnya, justru ketika mereka telah pergi… kamu pun ikut pergi dari ingatan tentang mereka.

Kenapa?

Apakah karena mereka sudah dikubur, maka kamu tak perlu lagi mendoakan mereka?
Apakah karena kamu sibuk membangun hidupmu, maka tak sempat menziarahi pusara mereka?
Apakah karena kamu merasa sudah kuat, maka tak lagi perlu mengingat siapa yang dulu membesarkanmu?

Wahai anak, sadarlah.
Kematian orang tuamu bukanlah akhir dari kewajibanmu kepada mereka.
Justru itulah saatnya kamu membayar cinta mereka dengan doa, sedekah atas nama mereka, dan amal jariah yang mereka harapkan dari anak yang mereka besarkan dengan air mata.

Jangan menjadi anak yang hanya tahu menangis di hari pemakaman, lalu tertawa seakan tak pernah kehilangan.
Jangan menjadi anak yang hanya memajang foto mereka di dinding, tapi tak pernah mengirim Al-Fatihah untuk mereka.

Karena bagi mereka yang sudah meninggal, doa dari anak yang shalih adalah cahaya di alam kubur.
Sedekah atas nama mereka adalah keberkahan yang terus mengalir.
Dan ingatan yang tulus dari anaknya adalah bentuk cinta yang tak akan basi oleh waktu.

Ingatlah, suatu hari nanti kamu juga akan menjadi orang tua.
Dan kamu akan tahu, betapa pedihnya jika anak yang kamu besarkan… justru melupakanmu setelah kamu tak bisa lagi bicara.


“Jangan tunggu rindu baru kau datang ke makam. Jangan tunggu kehilangan baru kau belajar menghargai. Doakanlah mereka setiap waktu. Karena itulah bukti cinta yang abadi.”


Penulis Azhari