Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

“Ketika Kamu Jadi Ayah, Jangan Lupa Perjuangan Ayah dan Ibumu”

Sabtu, 19 Juli 2025 | 20:22 WIB Last Updated 2025-07-19T13:27:11Z



“Ketika Kamu Jadi Ayah, Jangan Lupa Perjuangan Ayah dan Ibumu”


Waktu berjalan, roda kehidupan berputar. Hari ini kamu mungkin masih anak, tapi esok lusa kamu akan jadi ayah. Kamu akan tahu bagaimana rasanya begadang karena tangisan bayi. Kamu akan merasakan lelahnya bekerja, demi ada susu di meja, dan kamu akan tahu pedihnya menahan lapar, agar anakmu bisa tertawa.

Di saat itu, mungkin kamu akan mulai mengerti. Bahwa dulu, ayahmu pernah melakukan hal yang sama. Bahwa ibumu pernah mencucikan bajumu tanpa keluhan. Bahwa mereka rela hidup susah, hanya agar kamu bisa sekolah.

Tapi yang lebih penting dari sekadar mengerti adalah jangan lupa.

Jangan lupa bahwa dulu kamu tidak bisa apa-apa tanpa mereka.
Jangan lupa bahwa sebelum kamu menjadi ayah yang tangguh, kamu pernah dipangku oleh seorang ayah yang belajar jadi kuat untukmu.
Sebelum kamu menenangkan anakmu yang demam, dulu ada seorang ibu yang menangis diam-diam karena takut kehilanganmu saat kecil.

Banyak anak yang setelah sukses, lupa pada orang tuanya.
Lupa pada rumah reot tempat pertama kali ia belajar mimpi.
Lupa pada suara batuk ayah di malam hari karena terlalu lelah bekerja.
Lupa pada doa ibu yang tak pernah putus, meski kamu tak pernah pulang.

Jangan begitu. Dunia boleh membuatmu sibuk, tapi hatimu jangan pernah sibuk untuk mengingat jasa mereka.

Kelak ketika kamu menjadi ayah—itulah saatnya kamu belajar rendah hati.
Jangan bangga karena bisa memberi anakmu yang terbaik, tapi banggalah bila kamu bisa membalas walau sedikit dari apa yang sudah ayah dan ibumu korbankan.

Mereka tidak menagih. Mereka tidak meminta.
Tapi Tuhan tahu, anak yang tahu berterima kasih—akan selalu dilapangkan jalannya.


“Jika suatu hari kamu jadi ayah, jangan hanya bangga pada anakmu. Tapi pastikan, kamu tidak melupakan dua orang yang membuatmu bisa berdiri sampai sejauh ini.”

Penulis 

Azhari