Hidup adalah perjalanan panjang yang tak pernah bisa kita tebak alurnya. Kita boleh merencanakan, berharap, dan berdoa — namun kenyataan seringkali membawa kita ke jalan-jalan yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya. Ada luka, ada bahagia. Ada tangis, ada tawa. Ada harapan yang terkabul, ada juga yang harus kita kubur dalam diam.
Namun satu hal yang perlu kita pahami, bahwa setiap langkah yang kita tapaki, setiap doa yang kita panjatkan, dan setiap usaha yang kita jalani tak pernah benar-benar sia-sia. Mungkin tidak selalu sesuai keinginan, tetapi selalu berada dalam kuasa dan skenario terbaik dari Allah SWT.
Perjalanan yang Tak Selalu Mulus
Hidup bukan sekadar tentang apa yang kita inginkan, melainkan tentang apa yang kita butuhkan. Kadang, apa yang kita harapkan belum tentu baik untuk kita, dan apa yang kita khawatirkan justru membawa hikmah besar di baliknya.
Berapa banyak rencana yang telah kita susun rapi, tapi berantakan di tengah jalan? Berapa banyak keinginan yang telah kita ukir dalam doa, namun tak kunjung dikabulkan?
Ingatlah, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda,
"Ketahuilah, apa yang luput darimu, maka ia tidak akan pernah mengenaimu, dan apa yang menimpamu, maka ia tak akan pernah luput darimu." (HR. Ahmad)
Ini adalah pengingat, bahwa setiap peristiwa dalam hidup memiliki takaran dan waktu yang telah ditetapkan. Kadang kita kecewa karena terlalu berharap segala sesuatu berjalan sesuai dengan keinginan, padahal hidup tidak berjalan menurut maunya manusia.
Doa dan Ikhtiar Tak Pernah Sia-sia
Mungkin kita pernah merasakan, telah berdoa bertahun-tahun untuk sesuatu, berusaha sekuat tenaga, namun hasilnya tetap jauh dari harapan. Kita merasa kecewa, bahkan mungkin putus asa.
Namun, sadarkah kita bahwa Allah lebih tahu waktu yang tepat? Bahwa doa kita bisa saja ditunda untuk kebaikan di masa depan, atau bahkan dialihkan dari sesuatu yang buruk yang tak kita ketahui?
Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216)
Doa yang tulus, usaha yang sungguh-sungguh, dan kesabaran yang panjang adalah investasi yang tak pernah rugi. Sekalipun hasilnya tak datang hari ini, dia akan hadir di waktu terbaik.
Belajar dari Setiap Fase Kehidupan
Setiap fase kehidupan adalah guru. Ketika keinginan tidak tercapai, itu bukan akhir segalanya. Justru di situlah letak pelajaran yang paling berharga. Kadang kita harus jatuh dulu, agar tahu rasanya bangkit. Kadang harus kehilangan, agar tahu cara bersyukur.
Perjalanan kehidupan mengajarkan kita tentang makna keikhlasan, tentang pentingnya berserah setelah berusaha, tentang bagaimana membedakan mana yang kita inginkan dan mana yang benar-benar kita butuhkan.
Motivasi untuk Terus Melangkah
Jika hari ini jalanmu terasa berat, ingatlah bahwa setiap orang memiliki ujian hidup masing-masing. Jangan pernah membandingkan prosesmu dengan orang lain, karena setiap takdir telah ditulis dengan kisah berbeda.
Bangunlah setiap pagi dengan semangat baru, meskipun hati masih menyimpan luka. Berdoalah meski belum ada tanda-tanda terkabul. Berikhtiarlah meskipun jalan terasa buntu. Karena bisa jadi, keajaiban sedang menunggumu di tikungan kehidupan yang tak kamu duga.
Kita tidak hidup untuk selalu menang. Kita hidup untuk belajar bersyukur saat senang, dan bersabar saat duka.
Penutup: Selalu dalam Lindungan Allah
Percayalah, hidup ini memang penuh perubahan. Tidak ada yang abadi, kecuali kasih sayang Allah. Saat manusia meninggalkan, saat dunia mengabaikan, masih ada Allah yang setia mendengar setiap resahmu, setiap tangismu yang tak terlihat oleh manusia.
Jadikan doa sebagai kekuatan. Jadikan ikhtiar sebagai bentuk keteguhan. Jadikan setiap kegagalan sebagai pelajaran. Dan jadikan Allah sebagai tempat bergantung yang tak pernah mengecewakan.
Karena perjalanan hidup ini, meskipun tak selalu sesuai harapan, selalu berada dalam lindungan-Nya.
“Tetaplah melangkah, karena di setiap langkah yang berat, ada pahala sabar yang besar.”
Azhari
(Pemerhati Sosial