Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Ketika Gadget Menjadi Prioritas Di Bandingkan Seorang Istri Apakah Engkau Tau Perasaan Istrimu

Selasa, 08 Juni 2021 | 13:12 WIB Last Updated 2021-06-08T06:12:57Z



Saat awal pernikahan, semua keindahan yang terbayangkan, kebahagiaan dan ketenangan. Namun semua itu berlalu dengan sekejap. Proses demi proses pun dihadapi sang istri, merubah dirinya dari sikap gadisnya menjadi seorang istri dan ibu dari anak-anaknya. Dengan tekad dan hati yang ikhlas janji pernikahan menjadi sebuah pegangan dalam hidupnya.

Wahai para suami kebayang gak sih istrimu yang bekerja seharian di rumah, mulai dari bangun tidur membereskan rumah, menyuci, masak, bahkan kadang ada yg mengurus baby. Rasanya itu penat sangat apalagi seharian tanpa istirahat. Belum lagi dimalam hari saat matanya mulai hendak terpejam, tiba-tiba si Baby menangis, dia (istri) bangun dari tidurnya untuk berusaha melelapkan sang baby agar tidurmu tidak terganggu. Itulah kerjaannya setiap harinya, mungkin jika berbalik posisi kalian (para suami) tidak bakal sanggup berperan sebagai istri.

Ia tinggalkan orang tuanya hanya untuk hidup bersama suaminya. istri itu juga mampu meninggalkan kebiasaan lamanya saat sebelum menikah. Setelah ia menikah ia berusaha meninggalkan teman bahkan keluarganya hanya untuk mengabdikan dirinya kepada mu. lalu dimana letak kebahagiaan nya itu? rasa lelah nya bertambah jika engkau pulang berkerja prioritas utamamu adalah gadget, kau mainkan gadget mu tanpa engkau Peduli selelah apa dia hari ini dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, apa yang dia butuh kan, apakah dia baik2 saja atau tidak. Terkadang dalam senyuman ia tutupi kesedihan nya.

Dalam sholat nya dia hanya mampu meneteskan air mata dengan apa yang dia harapkan selama ini ternyata jauh berbanding terbalik. Ia menerima lamaran dan pernikahan dengan mu karena ia yakin Engkau bisa meringankan beban-bebannya dan siap terus memberikan senyum dalam hidupnya. Mengerti lah dia sedikit saja.

Wahai para suami, fahami lah Sesungguhnya ia berharap perhatian mu seperti dulu, saat engkau pertama kali mengenal nya dan menikahinya.

Wahai para suami, umumnya seorang istri itu tidak menuntut engkau harus begini harus begitu, tapi yang dia butuhkan hanya pelukan kasih sayangmu selepas dia lelah seharian.

Penulis 
Mahira