Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Aceh Merdeka dalam Ingatan, Aceh Berdaulat dalam Perbuatan

Jumat, 30 Mei 2025 | 23:21 WIB Last Updated 2025-05-30T16:21:29Z




Oleh: Azhari 

Wacana tentang Aceh merdeka selalu menjadi perbincangan panas di tengah masyarakat. Bagi sebagian generasi lama, Aceh merdeka adalah mimpi yang belum selesai. Bagi generasi muda, itu tinggal cerita masa lalu yang kerap dijadikan alat politik. Tapi pertanyaannya: Apa sebenarnya yang kita cari? Kedaulatan politik atau kemerdekaan hakiki?

Aceh Dulu dan Sekarang

Dulu, Kesultanan Aceh Darussalam adalah entitas politik berdaulat, punya sistem hukum sendiri, hubungan diplomasi, bahkan pasukan laut yang disegani. Tapi kini, Aceh adalah provinsi di bawah NKRI dengan status otonomi khusus. Dalam praktiknya, otonomi ini masih penuh ketimpangan. Kewenangan dibatasi, dana dibagi atas belas kasihan pusat, dan kebijakan strategis seringkali didikte oleh Jakarta.

Jika hari ini kita bicara merdeka, bukan berarti harus angkat senjata lagi. Yang lebih penting adalah bagaimana Aceh bisa berdaulat secara ekonomi, pendidikan, budaya, dan moral. Merdeka dalam pikiran dan perbuatan jauh lebih berharga daripada sekadar slogan politik.

Berdaulat Tanpa Harus Memisahkan Diri

Aceh bisa berdaulat dalam banyak hal tanpa harus keluar dari NKRI. Kita bisa membangun sistem ekonomi mandiri berbasis syariah, membentuk institusi pendidikan Islam modern, mengembangkan koperasi desa, dan industri kreatif lokal. Aceh harus berdaulat dalam menentukan nasib generasi mudanya, dalam menjaga adat dan budaya, dalam memperkuat identitas, dan dalam memanfaatkan kekayaan alamnya.

Jadi, Aceh merdeka bukan soal bendera dan paspor, tapi soal martabat dan kemampuan menentukan jalan hidupnya sendiri.