Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Koperasi Merah Putih, Bangkitnya Ekonomi Kreatif Masyarakat

Sabtu, 31 Mei 2025 | 23:41 WIB Last Updated 2025-05-31T16:41:18Z


Oleh: Azhari 

Di tengah dinamika ekonomi nasional yang tak selalu bersahabat bagi masyarakat kecil, koperasi kembali menunjukkan peran strategisnya sebagai tulang punggung ekonomi rakyat. Di Aceh, gagasan Koperasi Merah Putih hadir sebagai sebuah bentuk perlawanan damai terhadap ketimpangan ekonomi dan ketergantungan terhadap kapitalisme pasar yang kian tak ramah.

Koperasi Bukan Sekadar Warisan, Tapi Masa Depan

Selama ini, koperasi di mata masyarakat kerap dipandang sebagai lembaga jadul yang tak mampu bersaing dengan perusahaan modern. Padahal, bila dikelola dengan manajemen profesional dan sentuhan inovasi, koperasi justru menjadi alat distribusi ekonomi yang paling adil bagi masyarakat bawah.

Koperasi Merah Putih hadir bukan hanya sebagai koperasi simpan pinjam, tetapi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi kreatif. Dengan mengusung semangat gotong royong dan kebersamaan, koperasi ini membuka ruang bagi berbagai potensi lokal yang selama ini terpinggirkan untuk tampil ke permukaan.

Menghidupkan Ekonomi Kreatif Berbasis Komunitas

Aceh, dengan segala kekayaan budaya, kuliner, kerajinan tangan, hingga wisata, memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi kreatif. Sayangnya, potensi ini seringkali terhambat oleh minimnya akses permodalan, manajemen usaha, dan pangsa pasar yang terbatas. Di sinilah koperasi bisa menjadi jembatan.

Koperasi Merah Putih dapat berperan dalam:

  • Menyediakan akses permodalan berbunga ringan bagi pelaku UMKM, pengrajin, petani, dan pelaku seni.
  • Membentuk unit-unit usaha kreatif seperti pusat oleh-oleh khas Aceh, kerajinan tradisional, fashion Islami, hingga platform digital lokal.
  • Menghubungkan pelaku ekonomi kreatif dengan pasar nasional maupun internasional melalui program pelatihan, promosi, dan pendampingan.
  • Membangun ekosistem ekonomi lokal yang sehat dan mandiri tanpa harus tergantung pada investor luar.

Mengatasi Kesenjangan Ekonomi Melalui Koperasi

Hari ini kita menyaksikan ketimpangan ekonomi yang semakin lebar. Kekayaan terpusat di segelintir orang, sementara masyarakat di pelosok kampung masih bertarung dengan harga sembako dan biaya pendidikan. Koperasi adalah alat perlawanan paling elegan terhadap sistem ekonomi yang hanya menguntungkan kaum elit.

Koperasi Merah Putih harus menjadi simbol perlawanan atas ketimpangan itu. Sebuah wadah ekonomi rakyat yang dikendalikan, dimiliki, dan hasilnya kembali ke masyarakat. Bukan koperasi abal-abal yang hanya hidup saat musim proposal, tapi koperasi yang benar-benar hadir di pasar, sawah, bengkel, dan warung kopi rakyat.

Harapan untuk Pemerintah dan Generasi Muda

Pemerintah daerah harus memandang koperasi sebagai instrumen penting dalam mendorong ekonomi kerakyatan. Bukan sekadar formalitas laporan tahunan, tapi benar-benar mendukung lahirnya koperasi-koperasi produktif berbasis potensi daerah.

Begitu pula generasi muda Aceh. Sudah saatnya anak muda tidak hanya sibuk mengejar konten viral di media sosial, tapi juga mulai bergerak membangun bisnis kreatif berbasis komunitas. Koperasi bisa menjadi ruang kolaborasi bagi anak muda, seniman, dan pelaku UMKM untuk menciptakan pasar baru.

Penutup: Bangkitlah Bersama Koperasi Merah Putih

Kita harus percaya bahwa masa depan ekonomi Aceh bukan hanya di tangan pemodal besar atau perusahaan multinasional, tapi juga di tangan masyarakat sendiri melalui koperasi. Koperasi Merah Putih bukan sekadar nama, tapi simbol kedaulatan ekonomi rakyat yang harus terus diperjuangkan.

Kalau dulu rakyat Aceh berjuang mengangkat senjata demi harga diri, hari ini kita berjuang dengan karya dan koperasi demi kesejahteraan bersama. Karena kemerdekaan sejati bukan hanya soal politik, tapi juga tentang kemandirian ekonomi.