Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Buatkan Hidupmu yang Berarti untuk Umat

Minggu, 22 Juni 2025 | 12:50 WIB Last Updated 2025-06-22T05:51:15Z


Azhari 

Hidup ini terlalu singkat jika hanya dihabiskan untuk diri sendiri. Kita lahir, tumbuh, dan diberi kesempatan hidup di tengah masyarakat bukan sekadar untuk mengejar kesenangan pribadi, tetapi untuk memberi manfaat kepada sesama. Sebaik-baik manusia, seperti yang disabdakan Rasulullah SAW, adalah “manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”

Itulah makna hidup yang sesungguhnya: berarti untuk umat, bukan hanya berguna untuk diri sendiri.


Hidup yang Hanya untuk Diri Sendiri Itu Sempit

Banyak orang hari ini terlalu sibuk mengejar materi, jabatan, popularitas, dan penghargaan. Segala sesuatu diukur dari seberapa besar keuntungan yang bisa ia dapatkan. Kalau tidak ada untungnya, tidak mau bergerak. Kalau tidak menguntungkan dirinya, enggan berbuat.

Padahal hakikat kehidupan bukan sekadar tentang “aku”. Ada orang lain di sekitar kita yang juga butuh pertolongan, perhatian, dan kepedulian. Tanpa kepedulian sosial, manusia hanyalah sekumpulan makhluk egois yang akhirnya saling menyakiti.


Umat Butuh Orang-Orang yang Peduli

Masyarakat kita hari ini dihadapkan pada berbagai masalah:
kemiskinan, ketidakadilan, anak terlantar, korban kekerasan, hingga bencana alam. Umat membutuhkan tangan-tangan yang mau mengulurkan bantuan, pikiran yang mau memberikan solusi, dan hati yang peduli.

Jangan menunggu kaya baru berbagi. Jangan menunggu hebat baru membantu. Jangan menunggu terkenal baru peduli. Lakukan apa yang bisa kita lakukan, sekecil apa pun itu, asal bermanfaat.

Karena bukan besarnya amal yang dinilai, tapi keikhlasan dan kebermanfaatannya.


Hidup yang Berarti Tak Selalu Harus Jadi Tokoh Besar

Kita tidak harus menjadi pejabat tinggi, ulama kondang, atau pemimpin terkenal untuk bisa berarti bagi umat. Cukup jadi orang baik di lingkungan kecil kita.

  • Menjadi tetangga yang baik.
  • Menjadi guru yang sabar.
  • Menjadi pemuda yang ringan tangan menolong sesama.
  • Menjadi orang tua yang mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai luhur.

Peran kecil bila dilakukan dengan tulus akan memberi dampak besar bagi lingkungan.


Jangan Mati Sebelum Hidupmu Berarti

Setiap kita pasti akan meninggalkan dunia ini. Tapi yang abadi adalah amal baik dan jejak kebaikan yang kita tinggalkan. Orang-orang hebat dalam sejarah diingat bukan karena hartanya, tapi karena manfaatnya untuk umat.

Selama manusia masih hidup untuk dirinya sendiri, ia tak akan pernah dikenang. Tapi saat ia hidup untuk umat, kebaikannya akan abadi bahkan setelah raganya tiada.

Maka, sebelum ajal tiba, buatlah hidup ini berarti. Berbuat baiklah semampunya, tebarkan manfaat sebisanya, dan tinggalkan jejak yang bisa dikenang.


Akhir Kata

Hidup ini bukan tentang seberapa lama kita hidup, tapi seberapa banyak manfaat yang kita berikan. Karena ukuran kemuliaan seseorang bukan dari gelarnya, hartanya, atau keturunannya, melainkan dari manfaatnya bagi sesama.

Maka, buatlah hidupmu berarti untuk umat. Jadilah pribadi yang keberadaannya dirindukan saat hadir dan dikenang saat tiada. Karena itu lah nilai hidup yang sejati.

Jadilah pelita di tengah gelapnya zaman, jadilah air di tengah dahaga umat, dan jadilah harapan di saat manusia kehilangan pegangan.

Hidupmu terlalu berharga untuk disia-siakan hanya demi diri sendiri.