Hidup ini adalah perjalanan yang penuh cerita. Di sepanjang langkah kita, ada hari-hari yang menjadi kenangan, ada malam-malam yang menyimpan jejak, dan ada pertemuan-pertemuan yang akan terus melekat dalam ingatan. Waktu akan berlalu, orang-orang akan datang dan pergi, tapi yang tertinggal adalah sikap dan perlakuan kita terhadap sesama.
Dalam pergaulan, kita sering tergoda untuk menilai orang lain dari luarnya saja. Kadang karena rasa iri, ambisi, atau nafsu ingin diakui, kita tergelincir menjadi pribadi yang sibuk menjatuhkan orang lain, mencari-cari celah kesalahan, bahkan menebar fitnah demi terlihat lebih tinggi.
Padahal sejatinya, manusia hebat bukanlah mereka yang berdiri dengan cara menjatuhkan orang lain, tapi yang mampu berdiri tegak dengan kepribadian dan karya, sambil tetap merangkul dan menguatkan sesama.
Setiap Detik Akan Menjadi Kenangan
Kita lupa bahwa hari-hari yang kita lalui hari ini akan menjadi kenangan di masa depan. Malam-malam panjang penuh tawa, obrolan ringan di warung kopi, atau perdebatan kecil dalam pergaulan, kelak hanya tinggal cerita. Orang-orang yang hari ini kita sakiti, bisa jadi esok menjadi orang yang paling kita butuhkan.
Waktu akan memutar posisi manusia. Yang hari ini di atas, bisa saja esok berada di bawah. Yang hari ini kita remehkan, bisa saja kelak menjadi penentu jalan hidup kita. Sebab hidup bukan soal siapa cepat, siapa kaya, atau siapa berkuasa, melainkan siapa yang paling mampu menjaga harga diri dan nama baik.
Jangan Sibuk Menjatuhkan
Ada pepatah bijak, “Orang kecil berbicara tentang orang lain, orang biasa berbicara tentang kejadian, sementara orang besar berbicara tentang gagasan.” Jika ingin menjadi manusia hebat, maka sibukkanlah diri dengan membangun gagasan, memperbaiki diri, dan menyemangati orang lain. Karena orang yang benar-benar kuat tak perlu menjatuhkan orang lain untuk terlihat tinggi.
Kita semua bisa punya perbedaan pendapat, beda jalan, dan beda pilihan. Tapi bukan berarti harus saling menjatuhkan. Perbedaan seharusnya jadi ruang belajar, bukan ladang permusuhan. Jika kita mau jujur, tidak ada orang yang sempurna, termasuk diri kita sendiri.
Hebat Itu Menguatkan, Bukan Merendahkan
Manusia yang benar-benar hebat adalah mereka yang tetap rendah hati saat di atas, tetap bersyukur saat di bawah, dan tetap menguatkan saat orang lain terpuruk. Bukan mereka yang saat punya jabatan menjadi sombong, saat punya kuasa menindas, dan saat punya kesempatan malah menebar fitnah.
Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan menanam kebencian. Lebih baik kita saling merangkul, karena pada akhirnya waktu akan menguji siapa yang benar-benar tulus dan siapa yang hanya pura-pura. Jangan sampai kita menyesal saat waktu sudah habis dan hanya tersisa kenangan buruk tentang diri kita di hati orang lain.
Akhir Kata
Hari-hari akan terus berjalan. Malam-malam akan terus berganti. Dan satu per satu dari kita akan jadi cerita. Maka, sebelum itu terjadi, jadilah manusia yang bisa dikenang karena kebaikan, bukan karena fitnah. Jadilah manusia hebat yang membangun, bukan yang meruntuhkan. Jadilah sahabat yang menguatkan, bukan yang menikam di belakang.
Karena sehebat apapun kita, setinggi apapun jabatan, sekaya apapun harta, semuanya hanya sementara. Yang abadi adalah nama baik, amal baik, dan hubungan baik yang kita tinggalkan. Maka, mari jalani hidup dengan saling menguatkan, karena hari dan malam akan jadi kenangan, dan biarlah kita dikenang dengan senyuman, bukan kebencian.
Penulis Azhari