Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Jangan Adu Domba, Kita Manusia Akan Saling Membutuhkan

Minggu, 22 Juni 2025 | 10:51 WIB Last Updated 2025-06-22T03:51:56Z




Oleh: Azhari 

Manusia diciptakan bukan untuk saling menjatuhkan, tapi untuk saling menguatkan. Sayangnya, di zaman ini banyak orang lebih senang memecah belah daripada menyatukan, lebih suka menyebar fitnah daripada menanam kebaikan. Adu domba dijadikan senjata untuk kepentingan pribadi, tanpa memikirkan dampaknya bagi persaudaraan dan kemanusiaan.

Padahal, cepat atau lambat, kita manusia akan saling membutuhkan.

Saling Membutuhkan di Saat Sulit

Tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri. Hari ini kita mungkin di atas, tapi besok belum tentu. Orang yang kita remehkan, bisa jadi orang yang menyelamatkan kita di masa sulit.
Lidah yang hari ini kita pakai untuk memfitnah, bisa saja besok harus kita gunakan untuk meminta tolong. Tangan yang hari ini kita pakai untuk menuding, bisa saja besok perlu kita ulurkan untuk memohon maaf.

Karena hidup itu berputar. Tak ada yang abadi di atas. Tak ada yang selamanya di bawah. Semua punya masanya.

Adu Domba Hanya Menghancurkan

Seni adu domba adalah warisan buruk yang seharusnya kita tinggalkan. Mengadu orang dengan orang, memecah satu kelompok menjadi dua kubu, menebar isu untuk kepentingan pribadi — semua itu hanya akan menciptakan luka yang sulit diobati.

Fitnah boleh dimenangkan sesaat, tapi hati yang terluka tak mudah dipulihkan.

Sementara di balik semua perbedaan, kita ini manusia. Daging sama merah, tulang sama putih. Darah sama warnanya. Lantas mengapa harus dipecah belah hanya karena ego, dendam, atau ambisi sesaat?

Lebih Baik Merangkul daripada Menyingkirkan

Dalam hidup, lebih mulia menjadi peredam konflik daripada penyulut. Lebih baik menjadi penenang daripada provokator. Lebih baik menyatukan hati daripada memecah belah silaturahmi. Karena kelak, yang dikenang orang bukan harta yang kita kumpulkan, tapi sikap yang kita tinggalkan.

Jangan adu domba, karena hari ini kita mungkin musuh, tapi besok bisa jadi saudara. Hari ini berselisih, besok bisa berbagi piring makan. Hari ini bertengkar, besok bisa seiring sejalan.

Akhir Kata

Kita manusia akan selalu saling membutuhkan. Di saat sehat, di kala sakit. Di masa lapang, di waktu sempit. Maka jangan tabur perpecahan, jangan pelihara adu domba, karena dosa perpecahan itu berat, dan dendam tak pernah menghasilkan apa-apa selain penyesalan.

Mari jaga silaturahmi, rawat persaudaraan, dan hentikan adu domba. Karena bersatu itu indah, berpecah itu derita.