Senior Baik Jadikan Teladan, Bila Pengkhianat Lawan
Oleh: Khairul
Dalam setiap komunitas, organisasi, perkumpulan, maupun lingkungan sosial, posisi senior memegang peran strategis. Mereka bukan sekadar orang yang lebih dulu lahir atau lebih dulu masuk, melainkan menjadi figur yang seharusnya memberi contoh, membimbing, dan menjaga marwah.
Namun, zaman terus bergulir, nilai-nilai mulai tergerus, dan tidak sedikit dari mereka yang dahulu duduk di kursi senioritas justru berubah haluan menjadi perusak tatanan, memperalat junior demi kepentingan pribadi, dan tega mengkhianati amanah yang pernah dipercayakan.
Dalam kondisi inilah perlu kita tegaskan satu prinsip penting dalam hidup bermasyarakat:
“Senior yang baik jadikan teladan, bila pengkhianat lawan.”
Karena hormat tanpa batas pada orang yang khianat hanya akan melanggengkan kebusukan. Sementara sikap tegas terhadap pengkhianatan adalah bentuk tanggung jawab moral terhadap generasi dan kehormatan bersama.
Senior Itu Panglima Moral
Senior, dalam definisi sosial, adalah mereka yang lebih dulu masuk dalam sebuah lingkungan, organisasi, atau tatanan masyarakat adat. Secara moral, mereka diharapkan menjadi pelindung bagi yang muda, penasehat saat konflik, serta penjaga nilai dan tradisi yang diwariskan. Senior adalah panutan bukan hanya karena usia atau posisi, tapi karena akhlak dan keikhlasannya menjaga marwah kebersamaan.
Sayangnya, di banyak komunitas hari ini, makna senior seringkali hanya sebatas status kosong. Jabatan dipakai untuk menekan, kekuasaan digunakan untuk memperalat, bahkan tidak sedikit senior yang tega menghancurkan junior karena merasa posisi mereka terancam.
Di sinilah pentingnya memisahkan dua jenis senior:
- Senior yang baik: yang bijaksana, membimbing, melindungi, dan menjaga kebersamaan.
- Senior pengkhianat: yang memperalat, berkhianat, dan merusak tatanan demi ambisi pribadi.
Senior yang baik harus kita jadikan teladan. Karena dari merekalah kita belajar arti tanggung jawab, keikhlasan, dan kesetiaan terhadap nilai-nilai. Sedangkan senior pengkhianat harus kita lawan, bukan dalam arti fisik, tapi dengan keberanian moral untuk menolak kebusukan, melawan manipulasi, dan memutus rantai kezaliman.
Senior Baik, Cahaya di Tengah Gelap
Tak bisa dipungkiri, di setiap lingkungan pasti ada senior-senior yang baik.
Mereka yang setia mengajarkan adab sebelum ilmu, memprioritaskan etika di atas kepentingan sesaat. Senior yang baik akan menjadi pelindung saat junior menghadapi masalah, menjadi peredam saat konflik muncul, dan menjadi motivator di kala putus asa melanda.
Senior-senior seperti inilah yang patut kita jadikan teladan. Karena hidup ini butuh orang-orang yang tak hanya pandai berbicara di atas mimbar, tapi yang benar-benar hadir dan peduli ketika dibutuhkan. Mereka mengajarkan bahwa kedudukan bukan untuk dibangga-banggakan, tapi untuk dipertanggungjawabkan.
Senior baik tak segan merangkul, bukan menjatuhkan. Ia hadir bukan untuk memanfaatkan, tapi untuk membesarkan. Ia bukan tipe yang ingin dipuja, melainkan ingin melihat generasi berikutnya lebih maju.
Di dunia yang penuh intrik, senior seperti ini adalah cahaya yang menuntun arah.
Di organisasi yang penuh ambisi, senior seperti ini adalah penyejuk yang menjaga keseimbangan.
Di masyarakat yang mudah terpecah, senior seperti ini adalah perekat yang mempererat persaudaraan.
Maka jangan ragu untuk menjadikan mereka panutan. Hormati mereka, jaga hubungan baik, dan tiru langkah bijaknya. Karena dari merekalah kita belajar makna kebesaran tanpa kesombongan, kekuasaan tanpa kezaliman.
Senior Pengkhianat, Penyakit yang Harus Dilawan
Di sisi lain, tak bisa dipungkiri pula ada senior-senior yang jadi pengkhianat.
Mereka tega menjual prinsip demi keuntungan pribadi. Mereka tak segan mengorbankan adik-adik dan rekan seorganisasi demi memperlancar ambisi. Lebih buruk lagi, mereka seringkali berkamuflase sebagai pejuang nilai, tapi sesungguhnya racun perpecahan.
Senior pengkhianat biasanya pandai memainkan kata-kata, lihai bermuka dua, dan mahir mencari celah. Ia mendekati yang muda saat butuh suara, lalu meninggalkannya saat posisi aman. Ia menjilat ke atas, menginjak ke bawah.
Orang seperti ini harus dilawan. Bukan dengan kekerasan, tapi dengan ketegasan moral.
Dengan keberanian menolak ajakan buruk. Dengan kekuatan solidaritas untuk tidak terjebak dalam permainan kotor. Karena jika dibiarkan, racun pengkhianatan akan meluas, merusak tatanan nilai, dan memutus generasi.
Ingatlah, jangan hormati senior hanya karena usia atau gelarnya, tapi lihatlah akhlaknya. Senior tak akan mulia karena tua, tapi karena cara ia memperlakukan yang muda.
Berani berkata tidak kepada senior pengkhianat adalah keberanian yang langka. Tapi itulah tugas moral kita, demi menjaga kebersamaan, harga diri komunitas, dan marwah perjuangan.
Kita Pasti Saling Membutuhkan
Hidup ini panjang. Waktu akan berputar.
Hari ini kita junior, besok bisa jadi senior. Hari ini yang muda, besok akan dituakan. Maka jangan biasakan membangun lingkungan beracun, penuh fitnah, dendam, dan pengkhianatan.
Kita manusia akan saling membutuhkan. Di saat sakit, di saat sulit, di saat jatuh, dan di saat butuh tempat bernaung. Maka jaga hubungan baik dengan senior-senior yang baik, tegur yang khilaf, lawan yang khianat.
Karena hidup terlalu singkat untuk diisi dengan dendam. Lebih mulia kita bermartabat dalam perbedaan, daripada sama-sama rusak dalam konspirasi.
Akhir Kata
Senior baik jadikan teladan. Bila pengkhianat, lawan.
Itulah rumus sederhana agar organisasi, komunitas, masyarakat, dan bangsa ini tetap waras.
Hormatilah yang layak dihormati.
Sayangi yang layak disayangi.
Dan lawan mereka yang menjual harga diri, merusak marwah, dan memperalat junior demi ambisi pribadi.
Karena sejarah tak akan mencatat siapa yang paling banyak bicara, tapi siapa yang paling setia menjaga nilai.
Sejarah tak akan mengingat siapa yang paling pandai bersandiwara, tapi siapa yang tulus membela kebenaran.
Kita butuh senior yang baik, tapi harus berani melawan senior pengkhianat. Demi generasi yang lebih baik, demi masa depan yang lebih bermartabat.
#SeniorBaikTeladan #PengkhianatLawan #JagaMarwahOrganisasi #HargaDiriGenerasi