Settingan
Allah dalam mencipta manusia memiliki rencana yang jelas yakni sesuai
dengan gambar dan rupa-Nya. Tidak lupa Allah menyertakan buku petunjuk
yang tepat bagaimana manusia harus menjalani sebuah kehidupan.
Seperti barang elektronik harus disertai penunjuk penggunaannya
demikian manusia harus menggunakan Alkitab sebagai buku petunjuknya jika
mau hidup dalam tatanannya Allah yang menciptakan kehidupan.
Cara Menggapai Keberkahan
Sungguh nikmat hidup jika diberkahi Allah, namun
bagaimanakah cara memperolehnya? Berikut ini beberapa cara memperoleh
keberkahan:
1. Bertakwa
Kepada Allah
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوا وَاتَّقَوْا
لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِن كَذَّبُوا
فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al a’raaf:
96)
Ada seseorang yang berkata kepada orang shalih,
“Sesungguhnya harga barang menjadi naik! Orang yang shalih itu menjawab,
“Turunkanlah dengan takwa.”
2. Membaca
Alquran
Alquran
adalah kitab yang diberikan keberkahan (lih. Shaad: 29), obat penyakit hati dan
badan, petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriman. Oleh karena
itu, membacanya dapat mendatangkan keberkahan.
3. Berdoa
Meminta Keberkahan
Salah
satu cara untuk menggapai keberkahan adalah dengan berdoa kepada Allah agar
diberikan keberkahan, sebagaimana yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dimana beliau meminta
diberikan keberkahan dalam segala urusan.
4. Menjauhi
Sikap Tamak Terhadap Harta dan Sikap Bakhil
Seorang
sahabat yang bernama Hakim bin Hizam pernah berkata, “Aku pernah meminta
sesuatu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu
beliau memberiku, kemudian meminta lagi lalu beliau memberiku, dan meminta lagi
lalu Beliau memberiku juga. Kemudian Beliau bersabda:
يَا حَكِيمُ إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ
فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ وَمَنْ أَخَذَهُ
بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلَا يَشْبَعُ
الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى
“Wahai Hakim, sesungguhnya harta ini hijau (indah) lagi manis.
Barang siapa yang mengambilnya dengan hati yang puas maka harta itu akan
diberikan keberkahan, namun barang siapa yang mengambilnya dengan hati yang
tamak maka harta itu tidak akan diberikan keberkahan; perumpamaannya seperti
orang yang makan tetapi tidak kenyang. Dan tangan yang di atas (memberi) lebih
baik daripada tangan yang di bawah (meminta).” (HR. Bukhari)
5. Jujur
Dalam Bermuamalah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ
يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا ، وَإِنْ
كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا » .
“Penjual dan pembeli berhak khiyar (meneruskan atau membatalkan
jual-beli) selama belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan apa
adanya maka akan diberikan keberkahan dalam jual-belinya, namun jika keduanya
menyembunyikan keadaan sebenarnya dan berdusta, maka akan dicabut keberkahan
jual-belinya.” (HR. Bukhari)
6. Memulai
Aktivitas di Pagi Hari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdoa,
اَللّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِيْ فِي بُكُرْرِهَا
“Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada umatku di pagi harinya.”
(Shahih Ibnu Majah: 1818)
7. Mengikuti
Sunah Dalam Segala Urusan
Misalnya
mempraktekkan adab-adab makan, seperti makan dengan mendahulukan bagian
pinggirnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلوُاْ مِنْ جَوَانِبِهَا وَلاَ تَأْكُلُوْا مِنْ
وَسَطِهَا فَإِنَّ الْبَرَكَةَ تَنْزِلُ فِيْ وَسَطِهَا
“Makanlah dari bagian pinggir, jangan dari tengahnya, karena berkah
turun di tengah-tengah.” (HR. Empat orang ahli hadits, hadits ini
adalah lafaz Nasa’i dan sanadnya shahih)
Jila seseorang mendapatkan berkah makanan, maka akan
tercapai rasa cukup dalam makan, terjaga dari hal-hal yang kurang baik bagi
badan, membantunya untuk beribadah dll.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyuruh kita
menjilati jari-jemari sehabis makan, Beliau bersabda:
اِإنَّكُمْ لاَ تَدْرُوْنَ فِي أَىِّ طَعَامِكُمُ
اْلبَرَكَةَ
“Sesungguhnya kamu tidak mengetahui di bagian mana berkah pada
makananmu.” (HR. Muslim)
8. Bertawakkal
Kepada Allah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُوْنَ عَلىَ اللهِ حَقَّ
تَوَكُّلِهِ لَرُرِقْتُمْ كَمَا يُرْرَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُوْ خِمَاصاً وَتَرُوْحُ
بِطَانًا
“Jika sekiranya kamu benar-benar bertawakkal kepada Allah, tentu
kamu akan diberikan rezeki sebagaimana burung diberikan rezeki; ia berangkat
pagi dengan perut kosong dan pulang dengan perut kenyang.” (HR.
Tirmidzi, dan ia menghasankannya)
9. Silaturrahim
(Menyambung Hubungan Kekerabatan)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أََحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ,
وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ, فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan
umurnya, maka sambunglah tali silaturrahim.” (HR. Bukhari(
Di antara ulama ada yang berpendapat, bahwa maksud
‘dipanjangkan umurnya’ adalah diberikan keberkahan pada umurnya sehingga ia
menggunakan umurnya untuk mengerjakan ketaatan dan tidak menyia-nyiakannya.
10.Tidak
Meminta-minta Kepada Manusia
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَصَابَتْهُ فَاقَةٌ فَأَنْزَلَهَا بِالنَّاسِ لَمْ
تُسَدَّ فاقَتُهُ ، وَمَنْ أَنْزَلهَاَ بِاللَّهِ ، فَيُوْشِكُ اللَّهُ لَهُ
بِرِزقٍ عَاجِلٍ أَوْ آجِلِ
“Barangsiapa yang tertimpa kemiskinan, lalu menghadapkannya kepada
manusia (dengan meminta-minta), maka kemiskinannya tidak akan ditutupi, dan
barang siapa yang menghadapkannya kepada Allah (dengan meminta kepada-Nya),
maka Allah akan segera melimpahkan rezeki cepat atau lambat.” (HR.
Abu Dawud dan Tirmidzi, Tirmidzi berkata, “Hadits hasan.”)
11.Berinfak
dan Bersedekah
Lihat dalilnya di QS.Saba’: 39.
12.Menjauhi
Harta Haram
Lihat dalilnya di QS. Al Baqarah: 276.
13.Bersyukur
dan Memuji Allah atas Pemberian dan Nikmat-Nya
Lihat
dalilnya di surat Ibrahim: 8.
14.Shalat
Fardhu
Lihat
dalilnya di surat Thaha: 132.
15.Senantiasa
Beristighfar
Lihat
dalilnya di surat Nuh: 10-15.
16.Meluangkan
Waktu Untuk Beribadah
Dalam hadits Qudsi, Allah berfirman:
يَا ابْنَ آدَمَ تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِي أَمْلَأُ
قَلْبَكَ غِنًى وَأَمْلَأُ يَدَكَ رِزْقًا يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُبَاعِدْ مِنِّيْ
أَمْلَأُ قَلْبَكَ فَقْرًا وَأَمْلَأُ يَدَكَ شُغْلاً
“Wahai anak Adam! Sempatkanlah untuk beribadah kepada-Ku, niscaya
Aku akan memenuhi hatimu dengan kecukupan dan memenuhi tanganmu dengan rezeki.
Wahai anak Adam! Janganlah menjauh dari-Ku. (Jika demikian) Aku akan memenuhi
hatimu dengan rasa kekurangan dan memenuhi tanganmu dengan kesibukan.”
(HR. Hakim, Shahih At Targhiib wat Tarhiib no.
3165)
17.Membantu
Penuntut Ilmu Syar’i
Anas bin
Malik radhiallahu ‘anhu pernah berkata,
كَانَ أَخَوَانِ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللّهِ صَلىَّ
اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي النَّبِيَّ صَلىَّ اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَالآخَرُ يَحْتَرِفُ، فَشَكَا الْمُحْتَرِفُ أَخَاهُ إِلىَ أَخَاهُ إِلىَ
النَّبِيِّ صَلىَّ اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: لَعَلَّكَ رُزِقَ بِهِ
“Ada dua
orang bersaudara di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
yang satu datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (untuk
belajar agama), sedangkan yang satu lagi bekerja. Orang yang bekerja kemudian
mengeluhkan tentang saudaranya itu kepada Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, maka Beliau bersabda: “Boleh jadi kamu diberi
rizki karena itu (membantunya).” (Shahih, HR. Tirmidzi)
18. Berbuat
Baik Kepada Kaum Dhu’afa (Orang-orang Lemah)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ
بِضُعَفَائِكُمْ
“Bukankah kamu dibela dan diberi rezeki melalui kaum dhu’afa.”
(HR. Bukhari)
19. Hijrah
(berpindah dari negeri kafir ke negeri Islam agar dapat menjalankan
syi’ar-syi’ar Islam seperti shalat Jum’at, adzan, shalat ‘Ied dsb).
Lihat dalilnya di surat An Nisaa’:
SUMBER COPAS