Di antara semua hubungan yang kita jalin di dunia ini — dengan orang tua, pasangan, sahabat, atasan, bahkan dunia maya — ada satu hubungan yang tak pernah boleh rusak, tak boleh kita abaikan, dan justru paling menentukan baik-buruknya hidup kita: hubungan kita dengan Allah SWT.
Seringkali, kita terlalu sibuk dengan dunia, terlena dengan pekerjaan, larut dalam kesenangan, atau bahkan tenggelam dalam luka dan kecewa, hingga tanpa sadar jarak kita dengan Allah semakin jauh. Padahal, di saat hati terasa sesak, masalah tak kunjung selesai, atau ketenangan hati sulit ditemukan — bisa jadi itu isyarat bahwa kita butuh memperbaiki hubungan dengan Sang Pemilik Hidup.
Mengapa Hubungan Itu Bisa Retak?
Hubungan dengan Allah tak pernah rusak dari sisi-Nya. Dialah Tuhan yang Maha Rahman, Maha Rahim, yang pintu ampunan dan rahmat-Nya selalu terbuka kapan saja. Justru kitalah yang terkadang menjauh.
Ada beberapa hal yang sering menjadi penyebab hubungan kita dengan Allah menjadi hambar:
-
Terlalu sibuk dengan urusan dunia.
Kita berlari mengejar rezeki, status, jabatan, eksistensi, tapi lupa siapa yang memberi semua itu. -
Meremehkan dosa-dosa kecil.
Padahal dari dosa kecil yang terus diabaikan, akhirnya menumpuk menjadi beban yang menutupi hati. -
Jarang bermunajat.
Ketika senang lupa berdoa, ketika susah baru ingat Allah. Padahal Dia suka didatangi, suka diminta. -
Lalai dalam shalat.
Bukan hanya soal jumlah rakaat, tapi soal kualitas, kehadiran hati, dan konsistensi tepat waktu.
Bagaimana Memperbaikinya?
1. Mulai dari Taubat
Tak peduli seberapa dalam kita pernah jatuh, seberapa banyak dosa yang pernah kita lakukan, taubat selalu punya ruang. Allah itu Ghafurur Rahim. Rasulullah bersabda:
"Setiap anak Adam pasti banyak melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang banyak melakukan kesalahan adalah yang banyak bertaubat."
(HR. Tirmidzi)
2. Rutin Bangun Malam
Tak harus setiap malam. Mulailah dari seminggu sekali. Bangun di sepertiga malam terakhir, sujud, dan bisikkan segala isi hati. Doa di waktu itu diistimewakan, karena Allah turun ke langit dunia dan berkata:
"Adakah hamba-Ku yang meminta, maka akan Aku beri. Adakah yang memohon ampun, maka akan Aku ampuni."
(HR. Bukhari & Muslim)
3. Perbaiki Shalat
Bukan hanya rajin shalat, tapi khusyuk. Jadikan shalat bukan sekadar rutinitas, tapi pertemuan paling personal dengan Allah. Sebisa mungkin di awal waktu, hadirkan hati, dan hayati setiap bacaan.
4. Dekatkan Diri dengan Al-Qur’an
Tak harus langsung banyak. Mulailah dari satu ayat, satu halaman, lalu bertahap. Al-Qur’an itu bukan hanya bacaan, tapi petunjuk hidup, obat hati, dan pengingat diri.
5. Banyak Bersyukur
Kadang kita terlalu sibuk memikirkan yang hilang, sampai lupa mensyukuri yang masih kita miliki. Padahal, orang yang pandai bersyukur akan ditambah nikmatnya oleh Allah.
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu."
(QS. Ibrahim: 7)
Tanda-tanda Hubungan dengan Allah Mulai Baik
- Hati terasa tenang meski badai masalah datang.
- Tidak lagi iri melihat orang lain.
- Lebih mudah memaafkan.
- Semakin ringan beribadah.
- Tidak takut kehilangan apa pun kecuali ridha Allah.
Akhir Kata
Perbaikan hubungan dengan Allah bukan proyek instan. Ia adalah proses panjang yang harus kita rawat tiap hari. Akan ada jatuh bangun, ada hari di mana iman kuat, ada pula saatnya lemah. Tapi selama hati masih rindu kepada-Nya, selama kita masih ingin kembali, Allah akan selalu menyambut kita.
Jangan tunggu waktu luang, jangan tunggu hidayah datang. Karena hidayah bukan ditunggu, tapi dicari. Dan hubungan yang baik dengan Allah adalah sumber ketenangan yang tak bisa ditukar dengan apa pun di dunia.
Mari mulai hari ini. Bukan besok. Bukan nanti.