Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Gerakan Pemuda Perubahan: Harapan di Tengah Kelesuan Bangsa

Senin, 12 Mei 2025 | 23:16 WIB Last Updated 2025-05-12T16:16:18Z




Oleh: Azhari 

Di setiap zaman, pemuda selalu menjadi harapan perubahan. Sejarah bangsa ini mencatat bahwa lahirnya berbagai momentum penting — mulai dari Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan 1945, hingga Reformasi 1998 — tak lepas dari keberanian dan idealisme kaum muda. Pemuda adalah tenaga, akal, sekaligus nurani bangsa. Dan hari ini, ketika bangsa kita menghadapi tantangan multidimensi — dari kemerosotan moral, krisis kepemimpinan, hingga lemahnya keberpihakan terhadap rakyat kecil — kita sekali lagi menunggu kehadiran Gerakan Pemuda Perubahan.

Di Mana Posisi Pemuda Saat Ini?

Pemuda hari ini berada di persimpangan. Di satu sisi, generasi muda dihadapkan pada peluang besar di era digitalisasi, globalisasi, dan keterbukaan informasi. Di sisi lain, mereka juga terjerumus dalam arus pragmatisme, budaya hedonis, dan apatisme politik. Banyak yang lebih sibuk membangun citra di media sosial daripada menyuarakan keadilan di ruang-ruang publik.

Di tingkat nasional hingga daerah, kita menyaksikan minimnya keberanian pemuda untuk tampil sebagai penggerak moral dan sosial. Padahal, bangsa ini membutuhkan gelombang baru yang mampu menggedor ruang-ruang kebijakan, melawan ketidakadilan, dan memperjuangkan masa depan rakyat kecil.

Kenapa Gerakan Pemuda Perubahan Dibutuhkan?

Karena bangsa ini sedang kehilangan arah. Elit politik sibuk berkutat dengan kepentingan kelompok, hukum seringkali tumpul ke atas dan tajam ke bawah, sementara rakyat miskin makin terjepit di antara pembangunan yang tak berpihak. Dalam kondisi seperti ini, suara pemuda adalah harapan terakhir. Bukan hanya sebagai pelengkap demokrasi, tetapi sebagai pelopor gerakan yang menyentuh akar persoalan.

Gerakan Pemuda Perubahan seharusnya lahir dari kesadaran bahwa perubahan tidak akan datang jika kita terus diam. Perubahan tidak akan pernah bisa dititipkan pada mereka yang nyaman dengan situasi saat ini. Hanya mereka yang gelisah, yang marah atas ketidakadilan, dan yang berani mengambil risiko yang bisa membuat sejarah baru.

Karakter Gerakan Pemuda Perubahan

Gerakan ini harus memiliki ciri:

  1. Berpihak pada rakyat kecil. Mengadvokasi persoalan kemiskinan, ketimpangan pendidikan, ketidakadilan hukum, dan diskriminasi sosial.
  2. Kritis terhadap kekuasaan. Tanpa takut kehilangan jabatan, proyek, atau fasilitas.
  3. Mandiri dan berbasis nilai. Tidak pragmatis, tidak menjadi alat elit politik, dan berlandaskan nilai kejujuran, keberanian, dan moralitas.
  4. Mengedepankan karya nyata. Bukan sekadar bicara di media sosial, tapi hadir di lapangan: memberdayakan, mendidik, dan memimpin.

Apa yang Bisa Dilakukan Pemuda?

  • Membentuk komunitas pemuda kritis di tiap kampung, sekolah, dan kampus.
  • Menginisiasi ruang diskusi dan literasi politik rakyat agar kesadaran sosial masyarakat meningkat.
  • Mengawal kebijakan pemerintah daerah dan pusat agar tidak menyimpang dari kepentingan rakyat.
  • Menggelar aksi sosial dan advokasi untuk kelompok miskin, tertindas, dan marjinal.
  • Membangun jejaring pemuda nasional dan lokal yang konsisten menyuarakan keadilan.

Jangan Tunggu Besok

Gerakan Pemuda Perubahan tidak butuh izin siapa pun untuk lahir. Ia harus lahir dari kegelisahan hati, keberanian moral, dan semangat kolektif. Jangan tunggu sampai bangsa ini hancur di tangan para pemimpin tanpa nurani. Jangan tunggu hingga rakyat makin miskin di negeri yang katanya kaya raya. Pemuda harus bergerak, hari ini, saat ini.

Seperti kata Bung Karno, "Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia." Maka berikan negeri ini 10 pemuda yang berani, dan perubahan itu pasti akan datang.

Selamat berjuang, pemuda. Sejarah menunggumu.