Anakku…
jika kelak aku tiada,
jangan tangisi kepergianku terlalu lama,
karena setiap yang bernyawa pasti kembali
ke tempat asalnya.
Ingatlah, nak…
bukan soal siapa paling berkuasa,
tapi tentang siapa yang paling banyak
berbuat baik sebelum waktunya habis.
Jaga nama baikmu,
karena nama itu akan kau bawa
sampai di ujung usia.
Jaga lisanmu,
karena kata-kata bisa jadi obat
atau bisa jadi luka yang tak kunjung sembuh.
Hormati ibumu,
karena di bawah telapak kakinya
ada surga yang tak pernah pudar,
meski dunia terus berubah rupa.
Carilah ilmu,
bukan hanya untuk harta,
tapi agar kau tahu
mana jalan yang benar
dan mana tipu daya dunia.
Jangan pernah khianati teman,
dan jangan pula terlalu percaya
pada manusia yang hanya hadir
saat kau punya sesuatu.
Jika kelak kau merasa lelah,
ingatlah Allah,
tempat semua hati kembali tenang,
di saat manusia tak lagi peduli.
Anakku…
aku tak mewariskan harta melimpah,
akal yang jernih,
dan keberanian untuk berkata benar,
meski itu pahit.
Wasiatku sederhana:
jadilah manusia baik
yang bermanfaat bagi orang lain,
karena itulah sebaik-baiknya manusia.
