Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Kelulusan Bukan Akhir, Tapi Awal Perjalanan: Peran Alumni Menjaga Generasi ,ini pesan ketua Alumni SMA Unit Peusangan

Minggu, 11 Mei 2025 | 16:47 WIB Last Updated 2025-05-11T09:47:53Z






Kelulusan adalah sebuah momen sakral dalam dunia pendidikan. Ia bukan sekadar seremoni, bukan pula hanya prosesi mengganti seragam putih abu-abu dengan toga kelulusan. Di balik perayaan itu, ada perjuangan panjang, air mata haru, tawa persahabatan, dan semangat juang yang tak pernah pupus. Hari kelulusan adalah tonggak penting dalam perjalanan hidup seseorang, sebab di sanalah fase belajar dalam lingkungan sekolah selesai, dan dunia nyata mulai membuka diri.

Hari ini, SMA Unit Peusangan kembali melahirkan generasi-generasi baru. Para siswa-siswi yang selama tiga tahun ditempa dalam suka dan duka, berhasil melewati setiap tantangan akademik dan non-akademik. Sebagai Ketua Alumni, saya merasa terpanggil untuk berbicara, bukan hanya untuk mengucapkan selamat, tetapi juga untuk mengingatkan tentang makna kelulusan dan tanggung jawab besar di baliknya.

Sekolah: Tempat Menempa Karakter, Bukan Hanya Ilmu

Banyak orang beranggapan bahwa sekolah hanyalah tempat mengajarkan matematika, fisika, biologi, atau sejarah. Padahal, sekolah adalah tempat manusia ditempa. Di sana, anak-anak bukan hanya dididik untuk cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara mental, matang secara emosional, dan tangguh menghadapi kehidupan.

Di SMA Unit Peusangan, para siswa tidak hanya belajar dari buku pelajaran. Mereka belajar tentang bagaimana bekerja sama dalam kelompok, tentang arti persahabatan sejati, tentang pahitnya kegagalan, dan manisnya keberhasilan. Mereka belajar tentang kejujuran dalam ujian, tentang berbagi dalam keterbatasan, tentang disiplin waktu, dan tentang pentingnya menghargai orang lain.

Semua itu adalah pelajaran hidup yang jauh lebih berharga dibanding sekadar nilai angka. Nilai-nilai inilah yang kelak akan menjadi pegangan saat mereka terjun ke dunia yang lebih luas, dunia yang penuh tantangan, dunia yang kadang tak ramah.

Tantangan Setelah Kelulusan: Dunia Nyata yang Tidak Berhenti Menguji

Kelulusan bukanlah akhir perjalanan. Ia justru awal dari perjalanan yang sesungguhnya. Dunia kampus, dunia kerja, bahkan dunia usaha tidak lagi sekadar menguji teori dan hafalan. Ia menguji ketangguhan, kecerdikan, integritas, keuletan, dan mentalitas seseorang.

Di luar sana, kompetisi tidak mengenal belas kasihan. Hanya mereka yang punya karakter kuat, adaptif terhadap perubahan, dan tahan banting yang bisa bertahan dan unggul. Inilah tantangan yang harus dipahami oleh para wisudawan. Mereka harus menyadari bahwa ijazah hanyalah kunci pembuka, bukan jaminan sukses.

Peran Alumni: Jembatan yang Menghubungkan Generasi

Di sinilah peran alumni menjadi sangat penting. Alumni bukan sekadar orang-orang yang pernah bersekolah di tempat yang sama, lalu sibuk dengan kehidupannya masing-masing. Alumni adalah jembatan yang menghubungkan generasi. Mereka yang sudah lebih dulu menapaki jalan kehidupan, memiliki pengalaman, dan bisa menjadi mentor, pembimbing, serta motivator bagi adik-adik mereka.

Organisasi alumni seharusnya tidak hanya hadir saat reuni lima tahunan. Ia harus menjadi wadah aktif yang mampu merangkul, membina, dan membantu siswa-siswi yang baru lulus. Bisa melalui pelatihan, seminar karir, bimbingan masuk perguruan tinggi, hingga program bantuan sosial dan beasiswa.

Alumni juga bisa menjadi penghubung sekolah dengan dunia luar. Dunia kerja, dunia usaha, dan dunia perguruan tinggi bisa diakses lebih mudah jika alumni berperan aktif membuka jalan. Banyak sekolah-sekolah besar di Indonesia yang maju karena kekuatan jaringan alumninya.

Menjaga Nama Baik Almamater: Tanggung Jawab yang Tidak Boleh Lupa

Saya selalu menekankan kepada para wisudawan bahwa nama baik almamater bukan hanya tanggung jawab guru atau kepala sekolah. Setiap alumni, setiap siswa yang pernah belajar di sekolah itu, bertanggung jawab menjaga nama baiknya.

Di mana pun berada, apa pun profesinya kelak — jadilah pribadi yang menjunjung nilai kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, dan semangat gotong royong. Jangan sampai almamater kita dikenal karena perilaku buruk segelintir alumninya. Jadilah contoh baik, bukan hanya di lingkungan kerja, tetapi juga di masyarakat.

Pesan untuk Wisudawan: Jangan Takut Bermimpi, Tapi Jangan Lupa Bumi Tempat Berpijak

Kepada para wisudawan/wisudawati SMA Unit Peusangan, saya ingin menyampaikan pesan sederhana: jangan takut bermimpi. Dunia ini terlalu luas untuk ditaklukkan oleh rasa takut. Kejar cita-cita kalian setinggi langit. Jangan pernah merasa rendah diri karena berasal dari sekolah atau kampung kecil. Banyak tokoh besar lahir dari daerah terpencil. Yang membedakan hanya satu: semangat untuk terus belajar dan keberanian untuk bermimpi besar.

Namun, saat kalian mengejar langit, jangan pernah lupa bumi tempat berpijak. Jangan lupa kepada orang tua yang telah berkorban, kepada guru yang telah mengajarkan, kepada sahabat yang menemani, dan kepada almamater yang membesarkan. Karena sehebat apa pun manusia, ia tidak pernah bisa menjadi besar sendirian.

Alumni Bukan Sekadar Status, Tapi Tanggung Jawab Moral

Menjadi alumni adalah sebuah status kehormatan. Tapi lebih dari itu, ia adalah tanggung jawab moral. Kita harus menjadi panutan bagi adik-adik kelas. Menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar. Jangan pernah merasa puas dengan apa yang telah dicapai. Jadikan setiap pencapaian sebagai pijakan untuk mencapai yang lebih tinggi.

Saya mengajak seluruh alumni SMA Unit Peusangan di mana pun berada untuk kembali menguatkan ikatan. Mari hidupkan kembali semangat kebersamaan. Mari kita buat program-program positif, baik untuk sekolah, kampung halaman, maupun untuk bangsa.

Penutup

Di akhir tulisan ini, saya ingin mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati SMA Unit Peusangan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi langkah kalian, memudahkan jalan hidup kalian, dan menjadikan kalian insan yang sukses, baik di dunia maupun di akhirat.

Dan kepada para alumni, mari kita kuatkan kembali barisan. Jadikan almamater kita sebagai kebanggaan. Jangan pernah biarkan sekolah kita hanya hidup dalam kenangan, tapi bangkitkan agar tetap hidup dalam tindakan.

Salam hangat dan hormat,
Azhari Ketua Alumni SMA Unit Peusangan]