Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Peran Orang Tua dalam Mengawasi Anak di Dunia Belajar di Era Digital: Antara Peluang dan Ancaman

Sabtu, 03 Mei 2025 | 11:33 WIB Last Updated 2025-05-03T04:39:02Z




Di zaman serba digital ini, teknologi bukan lagi sekadar alat bantu, tapi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Anak-anak kini belajar tidak hanya dari buku pelajaran di sekolah, tapi juga dari internet, video pembelajaran, aplikasi edukasi, hingga media sosial.

Era digital memang menawarkan banyak kemudahan, tetapi di balik itu, ada ancaman tersembunyi yang bisa menggerus moral, membentuk karakter buruk, bahkan membuat anak kehilangan fokus dalam belajar. Di sinilah peran orang tua menjadi sangat penting untuk hadir dan terlibat, bukan hanya sebagai penonton, tapi sebagai pengarah dan pengawas dalam proses belajar anak.

Mengapa Orang Tua Harus Terlibat?

Banyak orang tua merasa sudah cukup menyerahkan urusan pendidikan anak ke sekolah. Padahal, di era digital seperti sekarang, pengawasan orang tua jauh lebih dibutuhkan. Anak-anak yang terlalu bebas bersentuhan dengan internet tanpa bimbingan berpotensi:

  • Tersesat dalam konten negatif yang tidak sesuai usia
  • Terpapar game online berlebihan hingga kecanduan
  • Terlena dengan hiburan digital, lupa kewajiban belajar
  • Rentan terpengaruh hoaks dan informasi menyesatkan
  • Kehilangan etika saat berinteraksi di dunia maya

Tanpa pengawasan orang tua, anak bisa saja menggunakan gawai dan internet untuk hal yang jauh dari tujuan belajar.

Peran Orang Tua dalam Mengawasi Anak di Era Digital

  1. Menjadi Teman Digital Anak
    Jangan hanya menjadi pengawas, tapi jadilah teman diskusi anak soal dunia digital. Tanyakan aplikasi apa yang sedang mereka gunakan, website apa yang mereka buka, dan apa yang mereka pelajari.

  2. Membuat Kesepakatan Waktu dan Konten
    Orang tua perlu membuat aturan bersama anak tentang waktu penggunaan gadget dan jenis konten yang boleh diakses. Pastikan anak memahami bahwa belajar online bukan berarti bebas berselancar tanpa batas.

  3. Menggunakan Fitur Parental Control
    Manfaatkan fitur pengawasan orang tua di perangkat anak, seperti pembatasan waktu layar, blokir konten negatif, atau pantauan aplikasi yang diunduh.

  4. Mengenalkan Sumber Belajar yang Aman dan Positif
    Orang tua bisa merekomendasikan situs atau aplikasi edukatif yang terpercaya. Kenalkan anak pada kanal YouTube edukasi, portal pelajaran online, atau e-book yang sesuai usia dan nilai moral.

  5. Membangun Komunikasi Terbuka
    Biasakan anak terbuka bercerita tentang apa yang mereka temui di dunia digital. Saat anak menemukan konten aneh atau mengalami perundungan siber, pastikan mereka tahu harus bicara pada orang tua.

  6. Menanamkan Etika Digital Sejak Dini
    Ajarkan anak tentang adab bermedia sosial, etika berkomentar, pentingnya menjaga privasi, dan bahaya menyebarkan informasi tanpa cek fakta.

Tantangan Orang Tua di Zaman Digital

Memang tidak mudah. Orang tua zaman sekarang dituntut untuk melek digital, minimal memahami teknologi dasar agar tidak kalah dengan anak-anaknya. Selain itu, orang tua juga harus bisa menahan diri untuk tidak larut dalam kesibukan pribadi, hingga lupa bahwa di rumah ada anak yang butuh perhatian lebih dalam urusan dunia digital.

Penutup

Dunia digital adalah pedang bermata dua — bisa menjadi alat kemajuan, tapi juga ancaman besar jika disalahgunakan. Maka, orang tua jangan hanya menjadi pengamat. Hadirlah di tengah dunia digital anak, bukan untuk mengekang, tapi untuk mengarahkan.

Anak zaman sekarang bukan butuh orang tua yang serba tahu teknologi, tapi orang tua yang peduli, peka, dan hadir dalam dunia mereka.

Karena di era digital ini, pengawasan orang tua bukan soal kontrol perangkat, tapi tentang membangun karakter anak di tengah derasnya arus informasi.


Kalau kamu mau, bisa aku kembangkan jadi artikel opini media 1500–2000 kata atau dijadikan modul parenting digital. Mau sekalian aku bikinkan?