Tak banyak yang tahu betapa panjang perjalanan seorang ayah. Di balik senyap langkahnya, tersimpan ribuan cerita, pengorbanan, dan harapan yang jarang terucap. Ayah mungkin bukan sosok yang pandai berkata sayang, tapi setiap tetes keringatnya adalah bukti cinta yang tak pernah selesai.
Dari pagi buta hingga malam larut, ayah berjalan tanpa banyak keluh. Bukan karena tak lelah, tapi karena di punggungnya tergantung mimpi-mimpi kecil anak-anaknya. Ia tahu, hidup tak selalu ramah, tapi ia tetap berdiri, karena keluarga adalah alasan utama mengapa ia terus melangkah.
Kadang, kita lupa menanyakan kabarnya. Lupa sekadar menyentuh tangannya. Padahal di balik wajah yang tampak kuat itu, ada rindu yang dalam untuk sekadar mendengar, "Ayah, terima kasih. Kami bangga padamu."
Perjalanan ayah adalah perjalanan tentang keberanian mencintai dalam diam, tentang menjaga tanpa harus selalu terlihat, dan tentang memberi tanpa berharap balas. Dan kini, saat waktu terus berjalan, semoga kita tak terlambat untuk kembali menatap matanya dan berkata:
"Terima kasih, Ayah. Segala yang kami miliki hari ini, adalah hasil dari langkah-langkah panjangmu di masa lalu."