Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Alam dan Lingkungan: Warisan Terindah untuk Generasi Masa Depan

Kamis, 17 Juli 2025 | 23:42 WIB Last Updated 2025-07-17T16:43:01Z

Alam dan Lingkungan: Warisan Terindah untuk Generasi Masa Depan


Oleh: Azhari 


Di tengah deru pembangunan, kesibukan kota, dan ambisi manusia menaklukkan zaman, ada satu hal yang tak boleh kita abaikan: alam dan lingkungan. Ia bukan sekadar latar kehidupan, bukan pula sekadar sumber daya. Alam adalah ibu kehidupan. Ia menumbuhkan, memberi nafas, dan menyimpan harapan untuk generasi masa depan.

1. Kita Menikmati, Mereka Menanggung

Hari ini kita menikmati listrik dari bendungan, kayu dari hutan, makanan dari tanah subur, dan air jernih dari pegunungan. Namun mari kita jujur—apakah kita menggunakan semua itu dengan penuh kesadaran, atau justru dengan kerakusan? Bila bumi kita rusak hari ini, maka esok anak cucu kita hanya akan mewarisi cerita, bukan manfaat.

Apa gunanya pencapaian ekonomi dan teknologi jika kita meninggalkan bumi yang sakit? Apakah itu yang ingin kita wariskan: udara beracun, sungai yang mati, dan hutan yang tandus? Motivasi kita seharusnya bukan sekadar hidup nyaman hari ini, tapi menciptakan kenyamanan yang berkelanjutan untuk mereka yang akan lahir setelah kita.

2. Alam Bukan Musuh, Tapi Mitra

Kita kerap memperlakukan alam seperti musuh yang harus ditaklukkan. Gunung diledakkan, hutan digunduli, laut dikuras. Padahal, bila kita bersikap sebagai mitra, bukan penguasa, maka alam akan lebih banyak memberi dari yang kita duga.

Pohon tidak pernah meminta tepuk tangan, namun ia memberi oksigen yang menyelamatkan hidup. Sungai tidak pernah menuntut bayaran, tapi ia membawa kehidupan dari hulu ke hilir. Maka tugas kita bukan menghancurkan, melainkan merawat dan menjaga dengan penuh cinta.

3. Bangkitkan Kesadaran Generasi

Anak-anak hari ini akan menjadi pemimpin masa depan. Jika sejak dini mereka diajarkan mencintai bumi, menghargai air, menanam pohon, dan memilah sampah, maka masa depan akan jauh lebih baik dari hari ini.

Motivasi kita bukan hanya memperbaiki yang rusak, tapi juga mendidik yang muda. Bumi akan pulih bukan hanya karena tindakan besar, tetapi juga dari kebiasaan kecil yang konsisten: tidak membuang sampah sembarangan, menanam pohon, hemat energi, dan mencintai lingkungan.

4. Menjadi Generasi Penjaga, Bukan Perusak

Mari kita jadikan diri sebagai generasi penjaga. Jadilah petani yang menjaga tanah, nelayan yang menghargai laut, pengusaha yang peduli ekosistem, dan pemimpin yang berpihak pada kelestarian.

Ketika kita menjaga alam, alam akan menjaga kita. Ketika kita melindungi bumi, bumi akan memberi kelimpahan. Ketika kita menanam cinta dalam tindakan-tindakan kecil terhadap lingkungan, maka anak cucu kita akan memanen masa depan yang lebih hijau, sehat, dan bermartabat.

5. Pesan Penutup: Warisan Terindah

Kita boleh mewariskan harta, gelar, atau kekuasaan. Tapi semua itu bisa habis. Yang tak akan pernah habis adalah warisan alam yang lestari. Maka mari kita wariskan hutan yang hijau, udara yang bersih, sungai yang jernih, dan bumi yang sejuk untuk generasi masa depan.

Karena pada akhirnya, kita tidak mewarisi bumi dari nenek moyang, tetapi meminjamnya dari anak cucu kita.


Mulailah dari diri sendiri. Hari ini. Sekarang. Demi bumi. Demi masa depan. 🌱🌏