Dalam hiruk pikuk kehidupan, sering kali kita terlalu sibuk mengejar banyak hal hingga lupa menjaga yang paling utama: diri sendiri. Padahal, menjaga diri bukan sekadar soal kesehatan fisik, tetapi juga menjaga hati, pikiran, dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Menjaga diri berarti tahu kapan harus bekerja keras, kapan harus beristirahat, dan kapan harus menenangkan hati dari segala beban. Tubuh kita punya batas, pikiran kita butuh jeda, dan hati kita butuh ketenangan. Bila semua itu diabaikan, hidup akan terasa berat dan kehilangan arah.
Kehidupan sehari-hari ibarat cermin kebiasaan. Apa yang kita lakukan hari ini, akan menentukan siapa kita esok. Menjaga pola makan, mengelola waktu, menjaga tutur kata, hingga memperkuat ibadah dan doa—semua itu bukan hal kecil. Justru dari kebiasaan sederhana inilah kualitas hidup dibentuk.
Ingatlah, menjaga diri bukan bentuk egoisme, melainkan bentuk tanggung jawab. Bagaimana kita bisa menjaga keluarga, pekerjaan, atau bahkan mimpi, jika diri sendiri dibiarkan rapuh? Maka, mulailah dari hal kecil: tidur yang cukup, makan yang sehat, berpikir positif, dan tetap rendah hati.
Karena pada akhirnya, hidup bukan hanya tentang berlari mengejar tujuan, tetapi juga tentang bagaimana kita merawat diri agar tetap kuat melangkah di jalan panjang kehidupan.
